Happy reading 💙.
2 tahun kemudian.
Sudah dua tahun berlalu namun, Rose tak pernah ditemui lagi. Gadis itu seakan tak pernah ada.
Selama dua tahun kehilangan kekasihnya. Ian menjadi seorang yang gika kerja. Dia masih menatikan kepulangan gadisnya.
Ian menjadi semakin dingin dan kejam. Dan hatinya menjadi semakin keras.
"Bos."
Ian mendongak ketika namanya di seru. Ternyata Lucca yang memanggilnya.
"Hmm?"
"Puan Ros Sei dari Butik Ans's castle sudah datang." Kata Lucca.
Ros Sei, pereka Fashion yang cukup terkenal sekarang ini didunia Fashion. Namun dia cukup misteri.
Ian hanya mengangguk dan segera menuju ke ruang rapatnya.
Disana dia melihat seorang wanita sudah duduk membelakanginya.
Entah kenapa hatinya berdetak cepat melihat wanita itu.
Ian menggeleng kepala dan segera duduk dihadapan wanita itu.
Wanita itu mendongak melihat ke arah wajah tampan nan datar milik Ian Leone Lorenzo.
Ian tak dapat melihat jelas wajah wanita itu karena dia memakai mask dan warna matanya...
Berwarna biru.
Tapi Ian memaklumi kenapa wanita itu memakai mask/topeng muka karena itu memang kebiasanya.
Sudah banyak pembisnis yang berkata sedemikian dan hari ini, kali pertama Ian melihat langsung orang itu.
"Ekhm. Baiklah senang bisa bertemu dengan anda saya Ian Leone Lorenzo dan kita akan langsung ke topik utama?" Ian berkata dengan wajah sangat datar.
Wanita itu mengangguk. "Nama saya Ros Sei. Baiklah jadi baju seperti apa yang syatikat anda inginkan saya sendiri yang akan mendesainya."
Ian terkaku. Dia kenal dengan suara itu tapi matanya...
Tanpa Ian sedari wanita itu tersenyum tipis dibalik masknya
***
Seorang gadis muda tampak berjalan menuju ke gedung Apartemen.
Namun nahas, dalam perjalanan dia duhadang oleh tiga lelaku bertubuh gagah.
"Mau apa kalian?"
"Mau senang-senang dong." ucapa salah satu lelaki tersebut.
Perempuan berdecak sinis.
Dan tanpa aba-aba dia mulai memukul ketiga lelaki itu.
Dia menendang selangkang salah seorang dari mereke. Lalu dia membanting seorang lagi yang coba menyerangnya dari belakang. Tak berhenti, seorang lagi datang dan gadis itu menahan tumbukan lelaki itu. Sekali gerkan dia sudah duduk di bahu lelaki itu dan dia menghentaka sikunya di kepala botak lelaki itu sehingga mengeluarkan darah.
Dan saya musuhnya sudah tak berdaya gadis itu melanjutkan jalannya.
"Dasar lelaki kegatelan."
Tanpa di sedari seseorang memerhatikannya.
Seseorang itu adalah Ian.
Ian lalu menghubungi Lucca.
"Hello boss."
"Aturkan perjumpaanku dengan Ros Sei besok!"
"Haa?"
Dan Ian langsung mematikan sambungan.
***
"Baru pulang?" Tanya seseorang kepada seseorang Wanita.
"Ck! Lo tau Manda, tadi itu gue diserang sama tiga orang cowok perogol sesat." Kata wanita itu.
"Haa? Maksud lo apaan Ros?" Tanya balik wanita yang dipanggil Manda itu.
"Aduh Amanda Hariani lo kok slow banget si? Cape gue ngomong. Dah la."
Wanita yang kesal itu masuk kedalam kamar mandi.
"Ck. Ros Sei gue tunggu di meja makan! Cepat."
"Iyaaaaaaaa."
Balas Ros Sei.
Saat ritualnya sudah selesai dia melamgkah ke meja makan dan melihat Amanda audah duduk disana.
Mereka makan dalam hening sehingga Ros Sei membuka pembicaraan.
"Tadi gue ketemu dia." Kata Ros Sei.
"Ck! Emang kek gitukan rancanganya bege."
"Gue kangen dia."
"Oalah, besok juga lo ketemu sama dia."
"maksud lo apa Manda?"
"Tadi seseorang telfon dan katanya lo harus ke kantornya besok. Ada yang harus dibincangin."
Mendengar itu Ros Sei tersenyum lebar.
"Dih, perawan genit. Senang kan lo." ledek Amanda ke arah sahabatnya itu.
Ros Sei hanya menjelingnya.
Amanda tersenyum. Sahabatnya selama dua tahun ini.
Ros Sei. Itu hanya nama panggilan.
***
Keesokan harinya, di kantornya Ianenatikan kedatangannya.
"Maaf tuan, Puan Ros sei sudah datang." kata Maudy ke arah Ian yang dibalas anggukan.
"Suruh dia masuk."
Ros Sei melangkah masuk.
Ian berdiri lalu mendekatinya.
"Ros Sei." Panggil Ian.
Ros Sei menaikan sebelah alisnya. "Hmm, kenapa anda memyuruh saya datang. Bukan kah perjanjianya minggu depan.?"
"Atau, Rose Anastasya." Kata Ian.
Seketika tubuhnya Ros Sei membeku.
"Ma... Ma maksunya?" tanya Ros Sei.
Tubuhnya semakin menegang tatkala Ian menarik paksa lepas masknya.
Dan lihat lah siapa ini.
Rose Anastasya.
Ian segera memluk wanita itu erat melampiaskan rasa rindunya.
"Kemana saja hmm, aku mencarimu selama ini. Kenapa tak langsung pulang padaku Rose." tanya Ian yang sedang memeluknya kencang.
"Maaf. Aku terpaksa Ian, aku sangkah kamu... Kamu sudah tak mencintaiku hiks...hiks." Rose menangis dan mebalas pelukan itu.
"Apa maksudmu? Aku tak mencintaimu itu tak mungkin sayang." balas Ian semakin memeluknya
"Dengar sayang. Kau berhutang penjelasan denganku." Kata Ian lagi.
"Aku pasti akan memberitahumu."
TBC
Maap typo
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE √
Romance[COMPLETED] Tentang Rose yang hidup serba kekurangan dan sering merasa dipinggirkan oleh orang-orang sekelilingnya. Ternyata Rose adalah anak yang ditukar ketika dia lahir. Penderitaannya datang tak berhenti sehingga dia bertemu dengan seorang lelak...