Budayakan Vote ya guys!
Hati-hati dengan TYPO.Hari ini hari yang dinantikan oleh Clara dan Matias mereka sudah resmi menjadi pasangan Suami-istri.
Banyak pembisnis dan teman-teman mereka yang hadir memeriahkan acara.
Tapi senyum kebahagiaan Clara luntur melibat keakraban Dadynya dan Rose yang sedang makan bersama.
Dia tak akan tinggal diam, dia tak akan membiarkan Rose mengambil posisinya.
Dia berjanji akan menghabisi Rose tak lama lagi.
***
Amerika...
Ian menatap datar Clara dan Matias yang sedang melaksanakan pernikahannya. Dan di mjlis itu dia menemukan wajah kesayangan yang dia rindukan.
Dia bersyukur melihat Rose di layan baik oleh Ayah kandungnya.
Ian sudah menghantar beberapa anak buahnya. Untuk mengawasi Rose di Indonesia.
"Ian. Kamu masih belum selesai. Cepat lah pertunanganmu dengan Jessica akan dimulai sebentar lagi." Kata kakeknya Ian dan pergi dari situ.
Ian berlalu keluar dari ruangan kamar tersebut. Dan menuju ke ballroom tempat dia akan mengadakan pertunangan.
Melihat acara yang sunguh mewah itu Ian rasanya ingin mati saja. Memangnya dia mau bertunangan dengan perempuan itu.
Amit-amit dah.
Dia melangkahkan kakinya keluar dari ballroom itu bersama dengan Lucca.
"Lucca arahkan mereka melaksanakan tugasnya." kata Ian dingin.
"Baik tuan."
Lucca menekan alat berkomunikasi kecil yang sentiasa berada di telinganya. "Bakar ballroom itu sekarang." katanya dingin.
Saat Lucca dan Ian sudah berada di dalam mobil. Hotel tersebut sudah mulai terbakar dan bomba yang datang.
"Lucca pastikan orang-orang di dalam selamat."
Lucca mengangguk.
Dan mobil mewah itu melaju meninggalkan perkarangan hotel itu.
Itu Ian Leone Lorenzo. Jangan pernah memaksanya karena dia tidak segan-segan untuk bermain dengan nyawa. Darah Mafia mengalir dalam tubuhnya.
"Ke bandara, kita harus segera ke Indonesia."
***
Clara menatap tajam Rose yang sedang duduk dihapannya.
Mereka sedang makan malam.
"Matias, Dady harap kamu bisa membahagiakan dan menjaga Clara." kata Mr. Fandri.
Matias tersenyum dan menatap ke arah Clara.
Rose hanya diam. Jujur dia sangat merindukan...
Ian.
"Oh iya, besok Dady harus ke Rusia. Ada hal penting. Mungkin dalam 2 bulan. My ikut ya." kata Mr. Fandri.
"Momy nyusul aja nanti." kata Mrs Claudi dan Mr. Fandri menganggukan kepalanya.
2 hari sudah berlalu kepergian Mr. Fandri ke Rusia. Tapi Rose heran kenapa mereka tak membully nya. Bukan kah ini kesempatan.
Dan Rose juga tak tahu Ian sudah erada di Indonesia.
Rose yang sedang menyiram bunga tiba-tiba dipukul dari kayu dibahagian belakang lehernya sehinggah dia pengsan.
Clara tersenyum. Dan Matias membopong tubuh Rose masuk ke dalam mobil.
Di mobil tersebut sudah ada Enisa, Rasya dan Mrs. Claudi.
Dan beberapa mobil anak buah Matias menyusul dari belakang.
Mobil mereka menuju ke sebuah rumah yang sudah tak digunakan lagi dan berada di tengah-tengah hutan.
Dan hari sudah lewat malam.
Mereka mendudukan Rose di sebuah bangku dan mengikat tubuh serta kakinya.
Setelah itu mereka menyiram Rose dengan air sehinggah gadis itu sadar.
Rose membuka matanya dan menatap sekeliling yang asing baginya.
Namun wajah-wajah dihadapannya sungguh tak asing baginya.
"Udah sadar ya." Cludi mendekat
Plak
Plak
Plak
Plak
Plak
Dia menampar pipi Rose berkali-kali hinggah bibir itu sobek mengeluarkan darah.
Rose kaget dengan kelakuan ibu kandungnya. Syurganya.
"Anak haram nggak tahu malu kamu..."
"Ma apa salah Rose, Rose ini anak kandung mama."
Plak
"Jangan memanggilku dengan sebutan mama, kau itu anak nggak jelas asal usulnya. Anak ku cuman Clara."
Lalu Enisa mendekat. Dia juga menampar dan menarik rambut Rose.
"Kau, sepatutnya aku membuangmu sejak dulu. Kau merenggangkan hubunganku dengan suamiku mas Andre dan gara-gara kau dia meninggal. Sialan kau."
Enisa memukulnya dengan membabi buta. Rasya juga maju dan menampar Rose berkali-kali.
"Ayah lebih memilihmu dibandingkan aku Rose, aku mengasihanimu dulu, tapi ayah pergi untuk selamanya karena kau. Perempuan sepertimu tak pantas hidup." teriaknya histeris.
Rose menangis wajah lebam. Dia sangat sakit mengenangkan nasibnya dan teringat arwah ayahnya.
"Berhenti aku nggak salah." Rose menangis dan memohon.
"Perkosa dia!" semua mata memandang ke arah Clara.
***
"Cari Rose!!! Sampai kalian tak menemukannya akan kubunuh kalian MENGERTI!"
Anak buahnya mengangguk dan berlalu dari sana.
Indra, Lucca, Jasmine, Kevin, Yuan, Putra, Jhon dan Hefni terkejut dengan bentakan itu.
Mereka berkumpul untuk membantu mencari jalan untuk Rose keluar dari mansion Mr. Fandri dengan selamat.
Tapi sebentar tadi salah satu anak buah yang mengawasi Rose di mansion tersebut mengatakan Rose tidak ada disana.
"Ian sabar. Kamu nggak boleh marah-marah." kata Jasmine.
"Iyaaa yan, Jasmine benar lo tenang dulu kita pasti temuin Rose." Kata Kevin menenangkan.
Ian hanya diam. Sungguh dia mengkhawatirkan keadaan Rose.
Rose....
TBC
Maap dengan typo ^^
Jangan lupa bahagia guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE √
Romance[COMPLETED] Tentang Rose yang hidup serba kekurangan dan sering merasa dipinggirkan oleh orang-orang sekelilingnya. Ternyata Rose adalah anak yang ditukar ketika dia lahir. Penderitaannya datang tak berhenti sehingga dia bertemu dengan seorang lelak...