21. Epilog.

1.7K 60 3
                                    

Happy reading.

1 tahun kemudian...

Ian yang sedang berkutat dengan laptopnya menoleh kala mendengar suara rengekkan bayi.

Terlihat bayi mungil yang tidur meniarap membuka matanya dengan malas.

Bayi itu menatap Ian dengan tatapan sayunya.

"Hello sayang, come." gamit Ian.

Bayi itu merangkak di atas katilnya dan sampai kepada papanya.

Ian mendukung putri kecilnya dan menghujani pipi gebu itu dengan kucupan.

"Ayo kita cari mama hmm."

Putrinya yang berusia 6 bulan itu hanya meletakan wajahnya di ceruk leher papanya.

Ian melangkah keluar dan menemukan keberadaan istrinya didapur sedang menyiapkan minum petang.

"Sayang,"

"Iyaa, eh princess udah bangun yahh?" Rose mencium pipi anaknya.

Akhirnya mereka minum petang bersama.

"Sayang, kita siap-siap yuk. Entar lagikan acaranya mulai." Kata Ian.

Rose mengangguk.

Mereka akan menghadiri pesta pernikahan Amanda.

Setelah mereka siap dan hari juga sudah malam, mereka memasuki mobil yang dipandu oleh Lucca.

Dan tibalah mereka di tempat Amanda melangsungkan majlisnya.

Keliatan sudah ramai tamu.

Ian dan Rose untuk mengucapkan selamat.

"Selamat ya Man, lo nikah akhirnya." Kata Rose seraya memeluk temannya itu.

Amanda membalas pelukannya. "Iyaa, makasih ya."

Setelahnya Ian yang menyalami kedua pengantin.

Hari semakin larut dam Rose memutuskan untuk pulang karena kasian juga sama baby mereka.

Dia menoleh dan melihat anak mereka sedang dipangku oleh papanya sambil memainkan jemari besar papanya.

Ian mengelus-ngelus rambut putrinya.

"Ian, pulang yuk. Udah malam banget kasian baby Erly." Ajak Rose.

Kimberly Ainsley Lorenzo. Putri mereka.

Ian mengangguk. Dia menghulurkan tangannya dan Rose menyambutnya.

Ian harus selalu menjaga istrinya, karena isteri sedag hamil anak kedua mereka.

Dan sifat possessive semakin menjadi-jadi.

Mereka berjalan beriringan keluar menuju tempat parkingan.

Setelah menempuh lama perjalanan akhirnya mereka tiba di mansion mereka.

"Sayang nggak usah mandi ya, udah malam banget soalnya." Kata Ian seraya melepas jasnya.

"Hmmm ok." Balas Rose.

Rose segera mesuk ke kamar mandi.

Ian membuka kemejanya dan menyusul istrinya.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Rose segera berbaring di kati sebelah baby Erly.

Sementara Ian menuju ke dapur untuk membuat istrinya susu bumil.

Setelai itu mereka berdua berbaring dan bersiap untuk memasuki alam mimpi keduanya.

Ian memeluk tubuh istrinya sambil mengusap kecil belakang istrinya.

Dia mendaratkan ciuman di dahi mulus itu. "Terima kasih sayang untuk kebahagiaan ini. I love you."

Rose yang sedang menutup mata tersenyum dan membalas ucapan suaminya. "I love you too."

Ian mencium singkat bibir mungil itu dan sekali lagi mencium dahi itu.

Berharap hari selanjutnya akan baik-baik saja-saja.

Dan berharap keluarga mereka akan dijauhkan dari perkara buruk.

Ian memeluk istrinya erat, berjanji akan memeluk istrinya sehingga keakhir hayatnya.

Berjanji akan melindungi istri dan anaknya.

Dan Rose juga berjanji. Berjanji akan membahagiakan suami tercinta dan anaknya.

I LoVe You







































































                            TAMAT

Tamat, juga akhirnya. Makasih buat yang sudi baca dan vote ^^

Maaf atas typo dan kesalahan lainnya.

Byeee....

ROSE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang