14. Kebencian.

957 45 1
                                    

Budayakan vote ya guys.

Indonesia...

Rose yang sedang mencuci tandas terkejut mendengar suara pecahan dari ruang tamu. Segera saja dia menuju ke sana dan melihat apa yang terjadi.

Ternyata pasu bunga besar dan mewah sudah pecah.

Rose mendongak dan melihat ternyata di sana ada seorang maid mudah yang sedang membersihkan pasu itu.

Wajahnya sangat cemas.

"Aduh apa yang terjadi sih ko..... WHAT?" Mrs. Claudi yang baru turun sangat kaget melihat pasu kesayangannya sudah pecah.

"Siapa yang memecahkannya?! Ngaku." teriaknya penuh amarah.

Maid tersebut menunjuk ke arah Rose. "Dia nyonya."

Rose membulat mendengar itu. "Bukan saya ma...nyonya." kata Rose dengan suara perlahan di akhir kalimatnya.

"Arkkkh." Rose merintih merasa rambutnya ditarik kecang.

"Dasar nggak tahu diri kamu ya perempuan murahan. Kamu itu disuruh bersih-bersih malah mecahin. Pasu ini lebih mahal dari kamu kamu pikir kamu akan mampu untuk gantinya haa?!" Mrs. Claudi berkata sambil menyeret Rose ke gudang.

Mers. Claudi mendorong Rose ke gudang tersebut.

"Masuk kamu, jangan harap kamu bisa makan hari ini. Dasar anak haram." katanya lalu mengunci pintu.

Rose menagis.

Kenapa wanita itu sungguh kejam.

Bukan kah Rose anak kandungnya.

Tapi dia mengatakan Rose anak haram.

Di mana letak hati nuraninya sebagai ibu.

Cukup 5 bulan berada di Mansion keluarga Mr. Fandri membuat Rose merasakan berada di titik terendah dalam hidupnya.

Orang tua yang tidak mau mengakui kehadiranmu dan mengatakanmu anak haram.

Dijadikam maid tapi tak diberikan gaji.

Dilarang keluar rumah.

Dihina terus menerus.

Orang yang dianggap keluarga malah tak memperdulikanmu.

Orang yang dulu kau sangat cintai memandangmu dengan tatapan hina.

Kenapa dunia begitu kejam dengannya.

Setelah kejadian Rose tak sadarkan diri. Dia ternyata di bawah lari ke Indonesia. Dia dijadikan orang gaji.

Ella adalah orang suruhan Clara. Clara tak ingin melihat Rose bahagia. Dia melarang Rose keluar dari rumah.

Dia hanya ingin menyiksa Rose.

Bahkan Enisa dan Rasya turut ada di mansion itu dan memperlengkap rasa sakit Rose.

Rose selalu berharap Ian datang menyelamatkannya dari semua ini.

Tapi Rose bersyukur. Bisa melihat kedua orang tua kandungnya.

"Ayah, Ian..."

***

Amerika...

"Ian! Sampai kapan sih kamu mau menghadap lapton dan berkas-berkas kamu itu? Aku ini tunanganmu kamu cuekin dari tadi."

Ian mengabaikan ocehan Jessica, pasang cincin aja belum udah mengaku tunangan dasar murahan.

5 bulan dan Ian serta anak buahnya masih tak menemukan kekasihnya.

ROSE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang