7. Italia

1.2K 74 0
                                    

Sekarang Rose sudah mula kehidupannya di Italia. Sejak 10 bulan yang lalu.

Dia tidak tinggal di apartemen mewah hanya tinggal di rumah kost biasa saja. Selain berkuliah dia juga berkerja. Dia bekerja sebagai tukang jahit sendirian.

Rose memang sangat mahir menjahit. Dia mengambil jurusan fashion design di Universitasnya.

Dan hari ini adalah hari senin dimana dia harus berangkat kuliah lagi.

Setengah jam perjalanan, akhirnya dia sampai ke tempat kuliahnya.

Saat berjalan menuju kelasnya Rose tidak fokus sehinggah dia menabrak seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat berjalan menuju kelasnya Rose tidak fokus sehinggah dia menabrak seseorang.

Ternyata dia menabrak segerombolan cogan.

"Ouhh shit!" bentak seorang lelaki yang ditabrak Rose. Lelaki ini mengangkat tangannya ingin menampar Rose tapi gerakannya terhenti saat melihat seorang lelaki di belakang Rose.

Lelaki itu menatapnya tajam dan semua orang yang berada di koridor langsung diam karena aura dingin lelaki tersebut.

Rose yang merasa heran turut menoleh kebelakang. Keningnya berkerut coba mengingat wajah lelaki itu.

"Don't you dare to touch this girl!" katanya dingin.

Mendengar nada dingin itu lelaki yang mencoba menampar Rose mengangguk dan pergi.

Lelaki dingin itu juga segera pergi.

Dan seketika Rose baru ingat siapa lelaki itu. Dia mengejar lelaki itu. Sehingga dia berdiri dihapan lelaki itu

"Ian." panggilnya.

Lelaki itu memandangnya. Dan yaa Rose yakin itu Ian, lelaki yang pernah menolong nya. Dulu.

"Remember me?" tanya Rose.

"No." jawab Ian datar.

"Tipu. Tentu kamu ingat aku. Gadis yang kamu pernah tolong dulu dan sekarang." Rose tau lelaki itu mengingatnya. Dan sekarang hanya pura-pura tak mengenalnya.

"So?" balas Ian lagi.

"Nice to meet you." Rose tersenyum manis.

Deg.

Jantung Ian berdebar kencang. Tapi dia mempertahankan raut datarnya. "hmm."

"Aku baru tau kalau kita satu Universitas." Rose berjalan disamping Ian. Entah kenapa dia bahagia bisa bertemu lelaki itu.

"Ian!" jeritan seseorang menghentikan langkah keduanya. Lalu mereka menoleh ke belakang.

Terlihat seorang wanita cantik bertubuh langsing dan Sexy berjalan menghampiri mereka.

Dari wajahnya Rose tau perempuan ini orang Indonesia.

"Lo siapa? Kenapa lo dekat-dekat Ian?" dan lihat wanita itu bercakap menggunakan bahasa Indonesia.

Rose hanya diam. Tiba-tiba Ian menariknya pergi menjauh dar wanita itu.

Rose memandang Ian yang hanya diam.

"Pulang nanti aku hantar dan kita berbincang." kata Ian akhirnya.

***

Sekarang ini Ian sedang berada di rumah kecil Rose. Disana hanya ada ruang tengah, dapur, kamar mandi dan kasur. Dan Ian melihat ada banyak kain dirumah itu.

Rose menghidangkan minuman kepada Ian.

"Maaf aku cuma punya minum ini." kata Rose.

Ian hanya mengangguk memaklumi.

"Kamu ingin berbincang apa?" tanya Rose.

Ian menghembuskan nafasnya. Dia harus jujur. "Sebenarnya aku sudah mengawasimu sepanjang kau berada di Italia. Aku juga sudah membaca riwayat hidupmu dan menyelidiki tentang kehidupan di masa lalumu. Bahkan aku menyuruh beberapa anak buahku mengawasi mu."

Rose tersentak. Kenapa laki-laki ini mengawasi hidupnya.

"kenapa kamu berbuat seperti itu?" tanya Rose. Dia merinding mendengar tentang dirinya yang diperhatikan selama ini.

"Karena aku suka sama kamu." kata Ian dengan tenang. Berbeda dengan Rose yang hampir jatuh pengsan.

Wajahnya Rose juga merona. "kenapa bisa suka sama aku. Kita cuma baru bertemu dua kali termasuk hari ini."

Ian mengangkat bahu. "bagimu kita baru bertemu dua kali, tapi kenyataannya aku sudah lama mengawasimu."

"Lalu apa yang kamu mau dari aku?" tanya Rose lagi.

Ian memandangnya serius "Jadi Miliku."

Dan kali ini Rose terdiam cukup lama.

"Kalau aku tidak mau?" akhirnya Rose membuka suara setelah lama mereka terdiam.

"Kamu harus mau. Aku sama sekali tidak terima penolakan. Dan kamu akan tinggal di apartemen ku."

Rose terngaga. "kenapa kamu memaksa sih?"

Rose ingin membantah tapi tatapan dingin Ian membuatnya takut dan akur dengan keinginan Ian.

Saat sudah didalam mobil Rose hanya diam.

"Kamu mau bekerja Rose?" tanya Ian.

Rose terdiam. "Aku sudah mempunyai pekerjaan."

"Aku tahu. Bekerjalah denganku sebaga fashion design di syarikatku." jawab Ian lagi.

"Bukannya kamu pemilik Hotel?"

Ian tersenyum tipis. "Iyaa. Tapi aku juga CEO di syarikat Renzo. Syarikat milik keluargaku."

Rose terpana melihat senyuman itu.

Ian menyambung kata-katanya. "Bekerjalah denganku tugasmu hanya mendisign baju dan menjahitnya yang akan aku kenalkan ke dunia nantinya. 

Mendengar itu membuat kedua mata Rose membulat. "oke aku mau." katanya.

Ian tersenyum. "Dan kamu harus menjadi pacarku. Gimana?"

Rose memandang Ian. "tapi aku tuh nggak ada perasaan suka sama kamu Ian." Rose berkata perlahan.

"Bukan nggak ada Rose hanya 'belum' ada saja." kata Ian menekan ayat belum.

"seterah kamu aja." Balas Rose acuh.

Ian tersenyum sinis. "Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta."

***

Indonesia...

"Hello dengar sini. Gue mau lo cari keberadaan seorang gadis yang bernama Rose Anastasya. Cari sampai dapet!" kata seorang perempuan.

Perempuan itu adalah Clara.

Dia menutup sambungan telefon dan tersenyum sinis.

"lo nggak bisa hidup. Lo harus gue hapusin dari muka bumi ini Rose Anastasya."

Kemudian dia menyeringai jahat.

TBC

Votemenn!

ROSE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang