Hai guys
Welcome back yang masih baca ini 😊 (pd bgt ada yang baca)
Zura mau kasih info, gak panjang sih
1. Zura mau update seminggu sekali
2. Zura mau kasih warning ⚠ karena buat kedepannya bakal bertebaran kata kasar
3. Zura mau ngucapin "selamat datang pemdatang baru dan yang masih baca cerita ini" jujur Zura seneng ada yang baca cerita Zura
4. Zura gak akan bosen buat bilang, ambil baiknya dari cerita ini bung buruknya dari cerita ini. Jangan ditiru adegan yang tidak pantas dan tidak baik dicerita ini okSelamat membaca semua
Happy reading guys 💞^*^
Fake A Good Girl || Chapter One - Shania-Ratu
Jangan dulu judge orang bermuka dua, lo gak tau apa yang selama ini dia alamin sampai dia milih bermuka dua. Tapi lo harus waspada, jangan jangan dia bukan cuman bermuka dua, tapi bermuka banyak
-someone-
🎭
Seorang gadis tengah asik menyimpan makanan diatas meja makan untuk sarapan pagi ini. Yap. Dia tinggal sendiri dirumah minimalis sederhana. Disini hanya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur yang menyatu dengan ruang makan, satu ruang tamu, dan satu halaman belakang.
Kedua orang tuanya tidak mengizinkannya tinggal di apartemen. Kedua orang tuanya yang super sibuk dengan dunia kerja lebih percaya anaknya tinggal di rumah. Mereka lebih memilih membelikan rumah dan diberikan pembantu daripada membiarkan anaknya tinggal di apartemen.
Tapi, mereka tidak tahu kalau pembantu yang disimpan untuk menjaga anaknya disuruh pulang dan akan dipanggil sesekali untuk membersihkan rumah. Gadis itu melirik jam tangan yang melingkar manis ditangan kirinya. "gila, udah jam enam lebih lima belas!"
Gadis itu bergegas masuk kamar mandi. Ia belum mandi. Ia mandinya cukup menghabiskan waktu. Tidak dikeramas menghabiskan waktu 10 menit. Kalau ditambah keramas jadi 20 menit. Itu belum ditambah rambut dikeringkan dengan hairdryer. Mungkin nanti sore ia akan dikeramas.
Gadis itu memakai seragamnya yang sedikit kebesaran di tubuhnya juga memakai rok abu abu yang panjangnya sesuai aturan. Gadis itu berkaca dan mulai mendandani wajahnya.
Ia sedikit memberi bintik bintik di area pipi dan hidung. Rambutnya dikuncir dengan rapi. Gadis itu memperhatikan kembali seragamnya lewat kaca full body. Seragam putih ceklis. Ada bordir nama ceklis. Namanya Shania Paramitha Keyrishta ceklis. Itu lah namanya. Sebenarnya kurang satu kata lagi di namanya. Berhubung ia sedang menyembunyikan identitas jadi ia bodo amat dan sedikit bersyukur karena marga keluarganya tidak tercantum di badge name nya.
Sentuhan terakhir, Shania memakai softlens berwarna coklat gelap. Sip. Semua sudah selesai. Shania membawa tas nya dan memeriksa kembali buku pelajaran dan perlengkapannya tidak ada yang tertinggal. Shania sarapan dengan sedikit cepat agar tidak terlambat.
Shania mengunci pintu rumah dan berjalan bergegas menuju mobil. Untung sebelum ia memasak sudah memanaskan mobil. Shania menyimpan tas nya di sampingnya lalu melajukan mobilnya menuju sekolah.
Shania sebenarnya senang mengebut. Hanya saja jalanan sudah mulai padat jadi ia hanya bisa dengan kecepatan normal.
Shania hampir saja terlambat. Tepat satu menit sebelum gerbang ditutup Shania berhasil sampai di area parkir sekolah untuk murid yang membawa kendaraan. Shania merapikan seragam dan turun dari mobil sambil menggendong tas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake a Good Girl
Teen FictionZura gak tau sinopsisnya bagus atau gak tapi moga bisa menarik hati kalian buat penasaran sama cerita yang Zura buat Semoga aja gak keluar dari rencana awal alurnya oke Disarankan buat follow akun zura biar gampang kasih tau kapan up 😊 DILARANG KER...