C H A P T E R T H R E E

186 23 1
                                    

welkom bek gais ><

gimana? ada yang nungguin cerita ini kah? (pede amat lu)

sebelumnya zura minta maaf karena gak bisa update seminggu sekali. zura ada ulangan tanggal 1 juni

mohon maaf yang sebesar besarnya

mungkin udah telat banget kali ya

minal aidzin wal faidzin buat kalian yang merayakan (ngomong ngomong, Zura juga muslim kok) #tabokonline1 (kagak ada yang mau tau)

Jangan lupa pencet si bintang gais supaya bisa berwarna di layar ponsel/laptop/tab or something like that milik kalian 😊

Atau tinggalkan jejak dicerita ini kayak komen tapi kalo mau dua duanya juga gapapa kok

maap barangkali typo(s) bertebaran mohon dikoreksi

mungkin cukup untuk bacotannya

mari kita telusuri lagi cerita ini

happy reading guys

^*^

Fake a Good Girl || Chapter Three - Archer

Cukup buat satu goresan ditubuh dia, lo bisa liat monster ini bangkit setelah lama tertidur

Shania jadi tertawa mendengar cerita konyol Leoni tentang Leon. Leoni membuka kartu aib Leon dan itu berhasil membuat Shania tertawa. Bahkan Leon juga ikut membuka kartu aib Leoni untuk membuat Shania tertawa. "Udah, ih. Ya ampun ngakak banget" ucap Shania dengan sisa tawanya.

"akhirnya lo ketawa juga. Gue kesel liat muka murung lo tadi pagi" ucap Leoni lega. Shania tersenyum kearah Leoni.

"makasih, ya. Aku beneran gak apa apa kok. Kemarin malem kepala aku nyut nyutan gara gara kemarin. Jadi aku kepikiran apa harus diperiksa ke dokter atau nggak" jelas Shania.

"sekarang masih sakit, gak? Kalo masih mending diem di UKS" tanya Leon. Shania menggelengkan kepalanya. Kepalanya sudah baik baik saja. "yakin? Gue bisa liat kantung mata lo menghitam" Shania membelalakan matanya menatap Leon serius.

"asli? Duh aku bisa dimarahin nyokap kalo sampe ketahuan" ucap Shania panik sambil mengaca dari ponselnya. "make up bisa nutupin gak, yah?" gumam Shania yang masih terdengar oleh Leon dan Leoni.

"bisa kok. Ntar gue kasih tau caranya" ucap Leoni. Shania memeluk Leoni membuat sahabatnya itu tertawa. Leoni membalas pelukan Shania.

"makasih banget loh" Leoni terkekeh. Shania benar benar lucu dan menggemaskan. "oh iya, ngomong ngomong, aku ada sesuatu buat kalian. Bentar aku ambil dulu" Shania berjalan menuju bangkunya yang penuh oleh teman teman Sadewa.

Shania sedikit menundukan kepalanya sambil mengucapkan permisi untuk meraih tasnya. Namun tangannya dicekal membuat Shania mengangkat kepalanya. Shania langsung menunduk lagi begitu melihat wajah lebam salah satu teman Sadewa yang terlihat menyeramkan.

"nih mumpung ceweknya ada. Tanyain aja langsung. Gue males berurusan lagi sama Allerio" ucap salah satu teman Sadewa yang rambutnya sedikit gondrong.

Sadewa melepaskan cekalan itu. "ntar aja. Biarin dia sama temennya dulu" ucap Sadewa. Shania mengambil tasnya dan mengambil cokies yang ia bawa untuk Leon dan Leoni. Shania menunduk dan menjauh dari bangkunya dan kembali menuju bangku Leon dan Leoni.

Shania tersenyum dan membuka tempat makan yang berisi cookies. Shania memberikannya kepada Leon dan Leoni. Shania duduk disamping Leoni. "wah, tanks banget. Bikinan lo?" tanya Leoni.

Fake a Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang