C H A P T E R T W E N T Y E I G H T

43 7 0
                                    

Hollaw guys
Met pagi/siang/sore/malem/subuh/Zuhur/ashar/Maghrib/isya tergantung kalian bacanya pas kapan 😂😂

Maapkeun zura gais
Zura lupa mulu tiap mau up 😭

Zura cuman mau ngasih tau aja, cerita ini udah zura ketik sampe konflik menuju puncak eh udah di puncak deng wkwk

Mon bersabar ya moga zura inget buat up

Ambil sisi positif dari cerita ini untuk ditiru dikehidupan nyata

Zura yakin kalian bijak buat milih mana yang harus ditiru mana yang nggak ya 😁

Jan lupa vomment guys

Happy reading ✨

^*^

Fake a Good Girl || Chapter Twenty Eight - Retak (?)

Diragukan oleh orang yang udah jadi pegangan kita bertahan  selama ini, ternyata rasanya cuman satu kata. Hancur

-Anonim-

Ratu membuka matanya. Hal pertama yang Ratu cari adalah jam. Berapa lama ia tidur? Ratu berharap tidurnya adalah tidurnya orang normal. Jam setengah enam. Oke. Ratu bablas dan tidur delapan jam  setengah. Lebih setengah jam.

William sudah tidak ada dan ntah kemana. Dan Ratu tidak berada dikamar William melainkan dikamarnya. Ratu bergegas mandi. Mungkin, saat sarapan Ratu akan membaca file yang dikirim oleh tante Nida-----orang kepercayaan Arabell.

Ratu belum sempat membuka file tambahan mengenai Nasya dari dua hari yang lalu karena Nasya tidak mengganggunya. Mungkin karena ada Andra disekitarnya jadi Nasya tidak bisa mengganggunya. Kalau bisa, Ratu selesai membaca file itu sebelum sampai disekolah. Ratu ingin bermain sebentar dengan Nasya.

Nasya nantangin main dengan Ratu. Dengan senang hati ia sambut. “non Shani, den Andra sudah didepan” Ratu hanya memakai bedak dan lipgloss. Ratu keluar dari kamarnya dan berjalan cepat menuruni tangga.

Karena terburu buru, Ratu kesandung kaki sendiri dan hampir jatuh. Ya hampir, ntah dengan kekuatan apa Andra datang menolongnya. “hati hati, Rat. Gak usah buru buru banget”

Ratu terkekeh dan sedikit menjauh dari Andra. “lo udah sarapan? Atau gue yang sarapan dijalan?” tanya Ratu sambil berjalan.

“belum sih. Lo aja yang sarapan. Gue nanti istirahat juga bisa” Ratu melirik meja makan. Sarapan yang menarik. Roti dan segelas susu.

“minum susu aja dulu. Jalan ke Saturnus banyak alternatif kok” ucap Ratu. Andra menuruti saja mau Ratu. Semakin kesini, Andra sulit menolak mau Ratu. Meski berat, Andra mengiyakan seperti meninggalkan Ratu karena ada geng lain yang mengeroyok anggotanya atau masalah lain.

Pergerakan Ratu kini dibatasi. Ratu tidak bisa lagi terjun jika ada tawuran lagi. Kalau Ratu ngotot, Ratu akan dipaksa menginap lagi dirumah sakit. Kan serem. Bagi Ratu potong uang jajan tidak masalah. Toh Ratu bisa mendapatkan uang sendiri.

Ratu meminta bi Piya untuk menyimpan roti selai kedalam bekal. Sementara Andra menegak susunya. Sambil menunggu bi Piya selesai, Ratu membaca file tentang Nasya.

Fake a Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang