Fake a Good Girl

P R O L O G

Hello guys!
Welcome to my story

Sebelumnya, Zura mau ngucapin selamat datang ala ala pegawai mini market yang suka nyambut pembeli gitu
Cuman kayaknya gak perlu kali ya 😂

Sip. Zura sebenernya cuman pengen bacot aja sih bentar
Nikmatin ceritanya, jangan di copas, ini hasil imajinasi Zura sendiri, dilarang berkomentar kotor, ambil baiknya buang buruknya, dan tinggalkan jejak

Tolong gerakan jari buat sentuh si bintang 🌟 supaya bersinar dengan terang di ponsel kalian 😁

Maap kalau typo(s) bertebaran

Selamat menikmati, happy reading guys

^*^

Seorang gadis tersenyum mengejek lawannya yang sudah terkapar tidak berdaya dengan lebam dimana mana. Ini bukan salah gadis itu. Yang salah adalah lawannya yang berani macam macam mencari masalah dengannya. Kalau sejak awal cowok cupu ini tidak membuat masalah dengannya, ia tidak akan membuang tenaga untuk menghajar seseorang.

"lain kali, lo harus hati hati. Gue gak menjamin disekolah lo hidup tenang" ucap gadis itu menoyor pelan kepala cowok yang menatap takut ke arahnya.

"Rat!, ayo berangkat! Tinggalin aja dia! Buang buang waktu!" gadis itu berdiri dan memberikan beberapa hansaplast, betadine juga kapas kepada cowok cupu itu.

"Kalo lo tutup mulut, hidup lo bakal tenang. Gue liat besok. Lets play with me tomorrow. Kalo lo besok gak bisa jaga mulut lo. See ya tomorrow, Putra" gadis itu berdiri dan berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya sedari tadi.

Gadis itu duduk di kursi samping pengemudi. Di dalam mobil, hanya ia yang berjenis kelamin perempuan. Semuanya laki laki. Tapi, gadis itu tidak merasa terancam meski dikelilingi oleh laki laki.

Toh, tinggal hajar saja jika mereka berani macam macam. Mudah, kan? Apalagi kalau sampai berani kontak fisik tinggal patahkan saja. Kalau hanya sekedar omongan, gadis itu akan menahan emosinya sampai puncaknya baru hajar mulutnya.

"Rat, lo gak usah ikut andil, ya. Besok lo bakal capek ngurusin anak yang baru masuk, kan?" gadis itu mendengus. Besok adalah masa liburnya berakhir dan ia kembali menjalani yang namanya sekolah. "ketua OSIS kali ini turun, buat mastiin anak OSIS gak masuk geng macam lo"

"Fine. Tapi, gue gak akan diem kalo sampe tu anak Archer macem macem" cowok di sampingnya hanya tertawa.

"Tapi lo gue bawa kabur duluan. Lo sendiri yang meranin jadi good girl di sekolah. Yakin mau dilepas gitu aja?"

🎭

"ma-maaf kak. A-aku gak sengaja" ucap gadis dengan tangan gemetar yang memegang nampan di atasnya sudah ada gelas yang isinya sudah tumpah sebagian ke seragam kakak kelas di hadapannya. Gadis itu menunduk dalam dan bersiap untuk terkena damprat dan caci maki.

"SHIT! LO PUNYA MATA, GAK?! KANTIN LAGI PENUH! GAK AKAN MUNGKIN GAK ADA ORANG DIBELAKANG LO! PUNYA OTAK KAN LO?!" sip. Damprat sudah dapat. Dia sudah mengumpat. Dan orang orang sedang memperhatikannya.

"LO PUNYA KUPING, KAN?! LO PUNYA MULUT, KAN?! LO GA----"

"bisa, kan? Lo ngomong baik baik? Gak pake teriak? Shania udah minta maaf sama lo" potong seorang cowok yang menengahi antara gadis itu dan kakak kelas yang sudah merah padam wajahnya.

"Sat, gue lagi nga----"

"gue udah hilangin senioritas disini. Jangan bikin gue bertindak kasar sama lo. Buat masalah seragam, ambil di koperasi tagihannya kasih ke gue" ucap cowok itu dan menarik gadis itu pergi dari kantin.

🎭

Fyuh 😥

Gimana? Gimana? Gimana? Penasaran gak? Hehe

Penasaran aja ya, biar Zura seneng (banyak mau lu)
Zura mohon dukungan dari kalian para readers, penikmat cerita dunia oren ini, supaya Zura bisa lanjutin cerita ini dengan konsisten dan gak berhenti ditengah jalan (mati deh)

Jangan berhenti di chapter awal ya, karena belum tentu awal yang tidak menarik kesananya juga tidak menarik

Hargailah usaha kerja keras Zura di #stayathome ini

Udah dipencet belom si bintang? Jangan lupa dipencet ya si bintang nya

Babay

Salam sayang dari author gila binti gesrek binti geje binti sinting
Zurallynsha
(Kan Zura perempuan)

Sabtu, 09 Mei 2020