Sekarang adalah saatnya istirahat setelah mengerjakan tes eksperimen yang melelahkan. Aku, Gavin, dan Azka makan siang di kantin sekolah ini.
"Hey, the too ambitious boy with cystic fibrosis! Pasti tadi susah kan, mengerjakan soal eksperimen? Ya iyalah, kamu cuma siswa SMA rendahan," Alden tiba-tiba menceletuk saat aku memesan makanan.
"Ah, nggak juga, kok. Mudah," jawabku santai.
"Pasti sembarangan, kan? Kamu kan bodoh,"
Aku menggeleng, tersenyum dengan tenang. "Aku tahu kok tadi, cara mengerjakan soalnya.
Jangan menghina orang terus ya, Den? Hanya karena aku penyakitan, bukan dari sekolah elit, dan bodoh, bukan berarti aku tidak bisa."
"Sok-sokan. Buktikan ucapanmu di tes teori nanti,"
"Ok!"
Alden melengos. Aku mengantar pesananku, Gavin, dan Azka ke meja kami.
"Tadi yang dibelakang kamu ngomong apa, Dri? Kayaknya dia menghina gitu," tanya Gavin sambil menyuap mie goreng ke mulutnya.
"Biasalah. Dia saingan olimpiadeku dari tingkat kota. Suka merendahkan. Memang begitu orangnya,"
"Oh.... Ya sudah, mending kita makan!"
Akhirnya, kami pun makan, sambil membicarakan tes eksperimen tadi.
~Story of Two Dreams~
Tahap kedua Olimpiade Sains Nasional akan segera dimulai : Tes Teori.
Seluruh peserta berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, kemudian soal dibagikan.
Aku membuka soal dengan sedikit gugup. Soal-soal yang diberikan, ternyata sangat sulit. Tidak seperti yang ku bayangkan.
"Sebuah piringan lingkaran (massa M, jari-jari a) digantung pada engsel/sumbu simetri mendatar tanpa gesekan yang melalui titik pusat...."
Kelanjutan soalnya membuatku ngeri. Ah, mungkin aku akan gagal membuktikan omonganku kepada Alden tadi.
Aku menulis rumus Hukum II Newton, menurunkannya semampu pikiranku.
Ah, ini belum selesai! Aku berpikir keras. Apalagi yang harus ku isi?
Otakku tak mampu menemukan satu rumus pun yang berhubungan dengan soal ini. Ya sudahlah, kerjakan saja soal lain dulu.
Aku melewati soal pertama, mulai membaca soal kedua. Ternyata, justru lebih sulit.
Apa-apaan ini! Gerutuku. Skip lagi.
Nah, soal ketiga! Sepertinya, sedikit lebih mudah. Aku mulai membacanya, dan mengerti dengan soal ini.
"....Tentukan besar τ dan kecepatan pusat massa roda v saat menggelinding. Buat sketsa grafik hubungan antara gaya F yang bekerja, kecepatan v dan kecepatan sudut ω terhadap waktu
t..."Yes! Pensilku mulai menggores rumus-rumus. Ku buat sketsa soal, lalu ku tulis Hukum II Newton untuk gerak translasi silinder, juga rotasi silinder. Setelah itu, ku tulis rumus-rumus lain di otakku. Aku ingat, aku pernah membahas soal ini!
Ku gambarkan grafik dengan hati-hati. Lanjut ke anak soal berikutnya yang lebih sulit. Menggambar sketsa soal lagi. Berusaha memikirkan cara mengerjakan anak soal ini, meskipun hasilnya nihil.
Aku terus berpikir, sampai akhirnya aku bisa mengerjakan soal ini meskipun tidak pasti. Aku terus mengerjakannya, ke soal demi soal selanjutnya....
![](https://img.wattpad.com/cover/197004893-288-k945367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Medal For Adrian
Ficção Adolescente"Kamu aneh, Adrian. Sakit-sakitan, masih juga ikut olimpiade". Aneh ya? Bukankah itu definisi dari pantang menyerah? Memangnya, orang yang sakit parah nggak boleh bermimpi, ya? Nggak boleh punya impian seperti orang sehat? "Yaelah, Dri. Orang seh...