Usaha sang Letnan.

15.4K 1K 42
                                    

Warningg!

Note : Lettu Pramudya Dokter Launa love story.

Bipppppp... kita mulai.

***

Hari ini hari ahad, setelah Apel pagi Pramudya pergi ke minimarket yang jauh dari asrama nya agar bisa menghilangkan rasa penat. Dengan mengelilingi ibukota.

Setelah membeli keperluannya. Pramudya kembali ke motor ninjanya. Matanya terkunci kepada sesosok wanita dengan rok tutu berwarna hitam masuk ke dalam minimarket yang tadi ia kunjungi.

Entah jin apalagi yang merasuki dirinya, Pramudya turun dari motornya dan mengikuti kemana wanita itu pergi.

"Seperti pernah melihatnya." batin Pramudya.

Pramudya terus membuntuti sampai ia tak sadar bahwa ia kehilangan jejak. Ia salah, yang ia buntuti adalah wanita dengan gamis hitam bukan rok tutu berwarna hitam. Pramudya membalikkan badan. Dan ia terkejut bukan main melihat wanita yang menggunakan rok tutu berwarna hitam itu ada di depannya.

"Ekhem."

Wanita itu menoleh dan mengerutkan dahinya.

"Apa." tanya nya jutek.

"Senang bisa bertemu kembali." Ucap Pramudya canggung.

"Bertemu siapa? Saya?" tanya Launa.

"Iyala, memangnya siapa lagi?"

Launa menghiraukannya dan pergi ke casir. Namun pramudya tetap membuntutinya.

"Mengapa kau mengikutiku?"

"Siapa? saya mengikuti mu? yang benar saja saya hanya ingin membayar ini." ucapnya sambil mengambil apa saja yang ada di dekatnya.

Setelah membayar belanjaan nya mereka keluar, Launa risih sekali karena Pramudya ada di sampingnya.

"Mengapa berhenti."

"Kenapa terus mengikuti?"

"Si-siapa yang mengukuti? Ini kan pintu keluar."

"Ngeles terus kaya bajay!"

"Bagaimana kabarmu?"

"Sepeti yang kau lihat, saya baik. Setelah melupakan darimu."

Senyum Pramudya luntur seketika.

"Dan sekarang kau kembali, itu membuat--"

"Maaf,"

"Tapi boong. Lebay haha." Ucap Launa lalu tertawa.

Pramudya terkesiap, satu kosong. Launa yang memimpin rupanya.

"Mau minum kopi?" tanya Pramudya.

"Apa kau tidak ada kerjaan?"

"Ini hari ahad, kita piket bergantian. Dan jadwal saya malam hari."

Launa mengangguk paham,"ayok kita minum kopi."

Kini, Launa dan Pramudya berada di sebuah caffe dekat minimarket tadi. Sekarang mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung.

Kalian sudah tahu kan apa alasannya? Ya, loreng Pramudya yang memikat.

Srupp..

Launa meminum kopi hangat nya. Senang rasanya bisa minum kopi bersama Pramudya.

"Inget kejadian di Libanon waktu lalu, bikin aku ketawa ketawa sendiri." ucap Launa.

Pramudya menyenderkan tubuhnya, oke. Sekarang kita pakai kata ganti orang pertama aku-kamu.

Started In Libanon [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang