Bagian 31

11.7K 772 11
                                    


Bayang bayang mu mondar mandir
Di pikiranku.
-kapten Arza wijaya K-

********


Ada yang melesat setiap kali pagi menghilang, bukan butir embun yang menggumpal di lengkung dedaunan.Melainkan wajahMu yang kerap hadir di mimpi.Namun, Hidup terus berjalan. Sama seperti sinar matahari yang selalu datang setiap pagi. Menyiratkan kegembiraan dan harapan baru.

"Indira bangun nak!".Teriak Indah.

Kebiasaan ibu ibu deh kalo bangunin anak anaknya pasti teriak teriak.Teriakan nya melebihi kapasitas pula.

"Hmmm..." balas Indira dengan malas.

"INDIRA!!!! nak ayo bangun udah jam 6!". Bohong indah supaya Indira bangun.

"Astagfirullah mama kenapa ga bilang indiraaa!".

"Itu tadi mamah sudah bilang".ucap Indah.

Indira menurunkan kaki nya dari kasur, ia berdiri.Namun,Indira kembali duduk dan merenung.Arza muncul di mimpinya tadi malam.

Mengapa?????

"Ck! Sialan Kapten amnesia itu muncul di mimpi gue!".batin Indira bergemuruh.

Indira mengambil handuk kimono putih yang menggantung di balik pintu kamarnya.

Bugh...

Indira terpeleset tubuhnya bersentuhan manja dengan lantai kamar mandi.Pagi pagi,di teriakin mama supaya bangun,mikirin Arza dan terpeleset di kamar mandi lengkap sudah penderitaan Indira.

"Allahu Akbar kenapa make jatoh segala ini ahh..." ucap Indira.

"Indira sayang kamu kenapa?".cemas Indah.

"Lagi serodotan mah!".ucap Indira.

"Ck!kamu ini!ucap Indah sambil menjauhkan telinganya dari daun pintu kamar Indira."yaudah mamah kebawah lagi ya!".

"Siapa juga yang nyuruh mamah ke atas".ucap Indira sambil menggantungkan handuknya.

Detik berikutnya Indira tersadar"ck!ngomong apa si lo ra!".

Setelah selesai mandi,Indira segera membuka lemari bajunya.Ada beberapa deret baju yang menggantung di dalamnya.

Indira mengeluarkan semua bajunya.Indira jajarkan di atas kasur.Dari mulai baju formal sampai santai Indira miliki.Namun,tak ada satu pun yang nyantol di hati Indira.Indira bosan dan butuh shooping.

"Ishh g ada baju..." Indira menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Dahlah,pake ini aja!".

Kini Indira tampil dengan baju berwarna Abu-abu,celana jeans putih aga longgar juga hijab berwarna abu-abu yang di lilitkan kebelakang lehernya.jas putih dan sepatu pentopel sebagai pelengkap dan polesan make up tipis sebagai pemanis,buatan.

"Yap beres..." Indira segera meraih tas nya tak lupa kunci mobil legendarisnya itu.

"Ehh lupa." Hampir saja Indira lupa tidak memakai minyak wangi.

Started In Libanon [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang