Mama minta mantu.

15.9K 1.1K 25
                                    

***

Mama, kalo mau mantu donwload aja sendiri.

***

Kring... kring... kring...

Alarm kodok Indira menari di atas nakas. Indira membuka matanya dengan susah payah. Semalam dirinya memikirkan Arza kembali.

"Allhamdullilah hiladzi Ahyana ba'da maa amatana waillaihi nusyur." Ucap indira.

Indira beringsut ke tepi kasur, mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi. Indira mengucek matanya, mendengar teriakan mama nya Indira segera pergi ke kamar mandi.

"Indira bangun!" Teriak Indah.

"Iya ma, Indira udah bangun."

"Cepat solat berjamaah,"

"Iya mama."

Indira segara memakai mukena nya lalu turun ke bawah. Dilihatnya kedua abangnya Nizar dan Nizam menatapnya tajam, ting... Indira tersenyum menampakan gigi putih nya yang mengkilat.

"Woah... gigi lo putih bener." Ucap Nizar.

"Haha iya dong." Ujar Indira, sombong.

"Gosok gigi pake apa lo?"

"Pemutih baju." Sahut Nizam.

"Iiiii abang!" Rengek Indira.

"Mending gak usah ngomong deh, sekalinya ngomong bikin ati adek akit." ucap Indira dramatis.

"Hus... sudah ayok sholat."

*

"Assalamualaikum warohmatullah."

"Assalamualaikum warohmatullah."

"Ayo berdo'a." Ucap hady tanpa menoleh kebelakang.

Mereka semua menengadahkan tangannya, kini di hadapan sang pencipta mereka bukan siapa siapa. Hanya seorang hamba yang memohon ampun dari rabb-Nya.

"Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, terimakasih atas nikmat yang engkau berikan.
Ya Allah yang menggenggam hati manusia. Istiqomah kan lah hati ini agar selalu taat kepada-Mu. Tenangkan lah hati ini.
Dan lindungi hamba dan keluarga hamba dari segala marabahaya, Robbana aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinnaa 'adzaabannaar..
Aamin Aamiin ya robal Aalaamiin."

Setelah Hady, giliran Indah yang berdo'a dan di aminkan oleh mereka.

"Ya allah, berikanlah kesehatan pada keluarga hamba."

"Aamiin."

"Lindungi keluarga hamba di manapun mereka berada."

"Aamiin."

"Berikanlah jodoh yang terbaik menurut-Mu untuk putra putri hamba."

"Aamiin."

"Ya Allah segerakanlah Indira menikah."

"Aam- eh?" Ucap Indira.

"Hamba tidak mau kalo putri hamba menjadi perawan tua." isak Indah.

"Aamiin aamiin ya robbal aalamiin."

Berdo'a selesai, Indira cepat cepat pergi ke atas. Jika dirinya terlambat sedikit saja, Indah pasti akan membuka kajian pra-nikah. Huh selalu saja Indira yang di suruh menikah duluan. Menyebalkan!

"Dek." Panggil Nizam.

Indira membalikan badannya saat ia akan menginjakan kaki ke tangga.

"Apa?"

Started In Libanon [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang