Bagian 26

11.2K 832 27
                                    


Yuhuuu kita come back!!.

*****

Dia adalah cheryl.

Cheryl langsung pergi setelah melukai Indira.Sungguh tidak punya hati!

Indira memejamkan matanya.Ia tahan rasa sakit nya.Tangan dan kaki Indira masih terikat.Keadaan Indira sekarang sungguh,berantakan.

"Em em em em!."ucap Dara seperti ingin mengatakan 'Indira bertahanlah!'.

Dara dan Launa panik, dengan susah payah Launa mengambil pisau yang tadi cheryl hempaskan ke lantai.

Sesekali tubuhnya terjatuh,bukan Launa jika ia berputus asa.

Berhasil.

Kini pisau itu sudah di tangannya,dengan hati hati ia menggesek gesekan pisau itu di tali tambang yang mengikat tangannya.

Syukurlah para biadab itu tidak mengikat tangannya di belakang sehingga tidak terlalu sulit untuk di lepaskan.

Skip..

Sekarang launa sudah bebas,Ia langsung lepaskan tali tambang yang masih mengikat Dara dan Indira.

"Ra bangun!."ucap Dara.

Indira membuka matanya,luka yang ada di leher dan pipi Indira masih saja mengeluarkan darah segar.

Ya bagaimana tidak Ini luka Sayat/Iris.

____________________________________________

Luka sayat/iris umumnya disebabkan oleh kontak benda tajam terhadap permukaan tubuh. Akibatnya jaringan kulit ataupun lapisan di bawahnya terputus dengan kedalaman yang bervariasi. Tepi luka berbentuk teratur.

Sedikit penjelasan dulu ya readers.heheh.
____________________________________________

Bretttt,,,,

Launa langsung merobek bagian bawah bajunya.

___________________________________________

Cara mengobati luka sayat salah satu caranya;

Tekan luka

Berikan tekanan pada luka dengan menggunakan kain kasa atau bahan lain untuk menghentikan perdarahan.

____________________________________________

Launa langsung menekan luka sayat di pipi Indira dengan bajunya,Indira memejamkan matanya.Satu tangan Indira memegang tangan launa yang sedang berada di pipinya.

"Sori udah bawa bawa kalian ke dalam masalah gue."ucap Indira.

Tusss,,,

Satu butir air mata launa mendarat di pipi Indira.

"Syuttt!!!lo ngomong apa si ra?."ucap Dara.

"Lo kuat ra! Kita akan terus sama sama.inget ada Allah."ucap Launa membalas memegang tangan Indira.

Hari sudah mulai malam,keadaan Indira lebih baik dari yang tadi, sudah tidak ada darah lagi yang mengalir.

"Kita harus kabur!."ucap Indira.

"Tapi gimana caranya?."tanya Launa.

"Kita lewat jendela itu!."tunjuk Indira pada target.

"Eh buju busett! Jendela itu tinggi ra!."ucap Dara terkejut.

Started In Libanon [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang