Part 18

1.1K 134 27
                                    

Happy Reading
...

Saat Langit keluar di rumah, di waktu yang bersamaan seorang teman lama Langit yang baru pulang dari New York, mengajaknya untuk bertemu.

Kebetulan Langit pun belum tahu kemana arah tujuan yang akan ia tempuh untuk menyegarkan pikirannya sejenak, jadi ketika mendapatkan ajakan itu Langit langsung setuju.

Langit langsung bergerak menuju Apartement temannya yang bernama Xavier itu, bukan hanya Langit saja yang diundang oleh Xavier tetapi teman-teman lama Langit yang lain pun turut hadir.

Sesampainya Langit di sana, Langit disambut meriah oleh teman-temannya, sampai Langit sendiri merasa malu, dengan penyambutan norak teman-temannya itu.

"Tambah jelek aja ah lu Lang," ejek Xavier.

"Iya Nih, lu juga tambah buruk rupa ya Sapi," balas Langit.

"Kerad juga ya anda. Yuk, yuk ngaso dulu."

"Iye iye, ternyata lu masih idup ya Sapi? gue kira tempat lu di New York udah di kuburan aje. Ternyata kita masih di alam yang sama."

"Bangsat, amit-amit Lang." Xavier menjitak kepala Langit. .

"Dengar-dengar lu udah nikah ya cuy?"

"Udah dong. Emangnya elu, jomblo karatan!"

Langit tertawa renyah, walaupun sebenarnya pertanyaan Xavier itu membuat hati Langit kembali terasa gamang.

"Gue sentil juga nih lak-lakan lu Lang." Xavier bersiap akan menyentil lak-lakan Langit.

"Jadi yang lu dapetin selama di New York begini doang, jadi manusia bar-bar, buang-buang duit lu Sapi."

"Lama-lama gue bacok juga ya lu Lang."

"Serem ih." Langit bengendikkan bahunya.

"Lu berdua kok ngobrol main duo aja, rame-rame dong sini. Sekalian nih minum-minum, udah lama kita gak party bareng," ucap salah satu dari teman mereka yang bernama Fadel.

"Iya yuk ah Lang, gue udah siapin vodkanya tuh, wine juga ada. Sabilah mau mana aja."

"Hmmm gini Sap, gue..."

"Halah halah, gak usah gini gini lagi lu. Kuy lah kita party."

Fadel dan Xavier mendorong Langit ke tengah.

Berbekal dengan kondisi Langit yang kacau, akhirnya Langit tidak mampu menahan hawa nafsunya, walau awalnya berat, Langit memutuskan untuk ikut minum-minum bersama teman-temannya.

Akal sehat Langit tidak berjalan normal, padahal saat ini sedang bulan ramadhan, bulan yang seharusnya setiap ummat muslim memperbanyak amal ibadah, Langit justru kembali terjerumus dalam kubangan dosa masa lalunya.

Langit meminum vodka sampai ia benar-benar teler, untuk berdiri pun Langit nyaris tidak sanggup lagi.

Malam itu, Langit juga kembali merokok, ia menghabiskan sekitar 6 batang rokok.

Sisi kelam seorang Langit, kembali muncul di permukaan.

"Gue pulang yak," ucap Langit dengan suaranya yang serak.

"Nginep di sini aja bangke, lu udah teler gini. Mana bisa lu nyetir dalam kondisi gini." Xavier menahan tangan Langit.

"Gue mau pulang." Langit menggoyang-goyangkan kepalanya.

"Bodat juga ya lu Lang, padahal gue tadi cuma ngajak minum ala kadarnya aja, elu malah minum kayak orang kesetanan, jadinya elu teler gini kan!" Xavier berdecak kesal.

Ada Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang