-11-

7K 516 85
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hay... Siapa yang masih bangun jam segini?, lagi ngapain hayo??

Sebelumnya, aku mau kasih tau, kalau aku sedikit kecewa dengan banyaknya silent readers yang ada di lapak ku ini. Kasusnya bener² mirip sm ceritaku yg sebelumnya, banyak orang yang gak menghargai karya seseorang hanya karna itu gak sesuai selera dia.
Come on, gak semua yang kamu pengen, aku bisa tau dan wujudin di cerita ini oke?

Jadi, cuma mau sekedar ingetin aja, jangan lupa buat vote cerita ini.

Happy Reading guysss❤❤









Usai acara selesai, semua tamu silih berganti pergi meninggalkan tempat acara resepsi. Para santri dan santriwati pun juga begitu, mereka kembali ke asramanya masing-masing.

Menyisakan beberapa teman dekat dari hanan dan khalid. Mereka ada yang berasal dari luar pondok maupun para ustadz dan ustadzah.

Likha sudah gemetar sedaritadi, dibayangannya, akan kah yusuf segera meminta hak nya dimalam pertama mereka nanti?.

Jujur, likha masih takut kalau harus segera mempraktekkan hal yang selama ini dia belajari hanya sebatas teori.

Merasa tak nyaman di luar, likha akhirnya lebih memilih masuk ke kamar gus yusuf.
Ups, maaf, yang dia maksud, kamar nya dan yusuf sekarang.

Sebelum masuk ke kamar dia sempat melirik ke arah yusuf yang tengah asik mengobrol dengan beberapa temannya alumni pesantren. Yusuf sesekali tertawa lebar disela pembicaraan hangat mereka, entah apa yang mereka bicarakan hingga sanggup membuat yusuf tertawa.

Saat likha membuka pintu
Semerbak bau bunga bercampur di dalam kamar yang kini sudah disulap begitu cantik menyambut nya.

Beberapa barang likha, sudah tertata di pojok ruangan, mulai dari baju, tas dan peralatan sekolah yang biasa ada di dalam kamarnya.

Teringat di benak nya, beberapa minggu lagi akan di adakan ujian kelulusan. Dia bertekat kalau harus mendapatkan nilai yang memuaskan.
Memuaskan bagi likha tentu nilai yang besar

Likha kembali mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan, boleh dibilang, kamar yusuf ini kamar yang lumayan luas, buktinya, ada kamar mandi di dalam kamar ini.

Berbeda jauhlah dengan likha yang kalau mau buang air besar saja harus rebutan dulu sama ahmad.

Dia kembali terkekeh geli, mengingat betapa rusuh dirinya di pagi hari.saat masih tinggal di rumah abi dan umi nya. Bukannya membantu Fatimah memasak atau melakukan hal lain, justru likha sibuk menggangu tidur si bungsu adik satu-satunya yang dia punya. Ahmad

Dan itu, akan sukses membuat Fatimah bernyanyi di pagi hari, dengan melodi sejuta nasihat tentunya bagi likha.

Dia mendesah kecewa.
Kini rutinitas paginya itu tak akan bisa dia lakukan lagi, dia masih punya harga diri yang harus dijaga, dan dia tidak akan membuat ndalem heboh hanya karna dia mengganggu tidur yusuf, oh, dia tidak segila itu.

Tapi mungkin seru juga, lain kali akan dia coba

"Kenapa kamu belum tidur? " Sebuah suara membangkitkan kesadaran likha dari lamunannya, pipinya yang tak punya malu, kembali bersemu merah saat ini, dia juga merasakan panas menjalar di sekujur tubuhnya sekarang, yusuf memandangi dirinya dari atas hingga bawah, entah lah, itu membuat likha..
Malu?. Mungkin?.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang