-31-

2.9K 309 40
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Haii, gimana kabarnya?, jangan lupa sebelum baca di vote dan komen ya❤

NB:di part ini kalian bakal di bikin penasaran sama kejanggalan sifat Yusuf dan hanan. Siap-siap yaa.








Gita turun dari lantai dua dengan keadaan sudah berganti baju dan siap untuk pergi ke kantor ali. Bagus sudah siap sedia menunggunya di lantai bawah sambil sesekali menyesap teh dari cangkir yang ada di depannya.

Hari ini, Gita begitu cantik dengan gamis
Berwarna putih dengan aksen ikat pinggang di bagian pinggangnya, di lengkapi dengan pashmina berwarna biru yang menutupi dadanya. Senyum selalu mengiringi langkah gadis itu, bahkan saat dia bersiap tadi di kamar
Lina,seorang pelayan yang ada di sana memberikan rantang makanan modern yang dia pegang pada Gita, Gita menerimanya dengan penuh senyum dan berkata

"Terimakasih" Sambil menatap ke arah pelayan itu, sementara si pelayan hanya bisa mengangguk dengan keramahan nona mudanya ini. Jauh berbeda dengan beberapa calon tuan muda yang dulu.

"Nona muda sudah siap? " Tanya bagus, dia bangun dari duduknya dan membenarkan jas yang dia pakai,wajahnya seperti biasa. Dingin dan datar.

"Ya, aku sudah siap paman, eum, paman, boleh aku meminta sesuatu? " Tanya Gita pada bagus, bagus diam sejenak.

"Silahkan nona" Jawabnya tenang.
"Bisa kan paman tidak memanggilku dengan sebutan nona?, aku ini masih muda paman, heheh aku juga tidak nyaman dengan panggilan itu, bisa kan? " Tanya Gita dengan senyum konyolnya, bagus bernafas lega, dia kira Gita akan menyulitkan nya, ternyata tidak.

"Tidak bisa nona, saya akan memberikan apa saja yang nona minta terkecuali itu" Jawab bagus, Gita baru saja mau berbicara.
"Tapi pa--"
"Sebaiknya kita segera berangkat nona, tuan muda sosok yang cepat lapar kalau siang hari" Ucap bagus, dia berjalan lebih dulu di depan Gita, Gita sedikit malu saat lina menahan tawanya melihat kejadian barusan, huh baguslah, setidaknya ada pelayan di rumah ini yang bisa tertawa.

Di mobil, Gita tak hanya dengan bagus, bagus duduk di depan ditemani oleh seorang supir. Sepanjang perjalanan hanya hening yang ada, Gita sedikit bosan, dia membuka handphone yang baru saja di berikan padanya, saat dia membuka menu kontak, yang dia dapatkan hanya nomor orang terdekatnya.Tak apalah, dengan ini pun dia sudah sangat-sangat bersyukur, nikmat Allah begitu banyak baginya.

Setengah jam terhitung Gita menghabiskan waktu di dalam mobil. Duduk diam dan canggung selama 30 menit adalah sebuah cobaan hidup bagi sosok yang jarang bisa diam seperti gita, entahlah, berteman dengan likha jangan-jangan membuatnya menjadi cacing kepanasan juga?.

(Di pesantren likha bersin dengan kencang")

Gita turun dari mobil, semua mata memandang padanya pada saat bagus berjalan berdua dengannya.
Ada yang berbisik, ada yang memberikan sikap hormat. Sejujurnya, Gita tak nyaman dengan semua perhatian berlebihan yang dia dapatkan ini.

Lobi gedung ini begitu luas, jadi sembari berjalan, Gita memulai percakapan singkat dengan bagus.

Lobi gedung ini begitu luas, jadi sembari berjalan, Gita memulai percakapan singkat dengan bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang