-27-

2.7K 275 15
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hayo, siapa yang nungguin double up?, nih aku kasihh
Banyak yang nanya, bener nih kak double up?, kalo aku udah janji, itu artinya aku bisa menyanggupi ya sayang

Jangan lupa vote dan komennya.

Ada yang penasaran bagaimana meninggalnya abi gita?
Yuks langsung dibaca.

-siapapun yang menyakitimu, dia berhadapan dengan ku-




Usai pernikahan yang meriah.
Karna pernikahan ini dilaksanakan saat libur ujian semester kelas 12.maka, para murid mendapatkan bonus liburan selama 1 minggu. Sebuah surga bagi para santri. Mereka gembira bukan kepalang. Dan kesempatan ini, juga datang kepada Gita.

Waktu 6 hari kedepan akan dia habiskan untuk menyesuaikan dirinya dengan status baru sebagai seorang istri. Nyonya ali begitu dia disapa sekarang.

Gita hanya bisa memandang ke cermin rias yang ada persis di depannya kini, nampak pantulan wajahnya yang masih dihiasi make up, serta baju yang dia kenakan masih lengkap.
Dia menatap takjub pada bagian mata. Tak dia sangka. Perjuangan nya menggunakan softlens tadi pagi terbayar.
Matanya nampak begitu indah. Warna hijau army yang gita pilih saat ini.

Dia juga memandang ke arah jari manis sebelah kanannya. Sudah terpasang cincin bertahtakan berlian berwarna biru disana. Gita memperkirakan. Ini pasti berlian yang mahal. Lagi-lagi dia berdecak khawatir, dia dan ali benar-benar berbeda kasta.

Saat Gita sibuk dengan kegugupan nya sebagai seorang istri baru. Ali baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang bertengger di lehernya. Rambut lelaki itu basah serta menguarkan aroma shampoo yang wangi. Gita langsung memandang ke arah kaca.
Gawat pikirnya.
Ali pasti dari tadi sudah memperhatikan dia yang seperti orang gila karna terus tersenyum sendirian.

"Jangan keseringan senyum, aku gak suka" Ucap ali, lelaki itu berjalan dengan santai ke arah lemari yang ada di kamarnya. Mengambil baju serta sarung.
Gita mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa gak boleh senyum,?, senyum kan ibadah" Lawan Gita sengit. Ali terdiam sejenak. Tangannya setia pada gagang pintu lemari berbahan kayu jati dengan ukiran yang menawan ini. Ck, harganya sudah pasti mahal!.

"Senyum ke mas aja, kalau ke lelaki lain jangan, mas gak suka, kamu terlalu cantik, nanti mereka terpikat" Usai bicara seperti itu, ali kembali masuk kedalam kamar mandi, Gita menahan napasnya kurang lebih sepuluh detik akibat ucapan ali tadi. Sial, hanya gombalan kenapa bisa membuat Gita lupa daratan?

"Hahhhh masyallah sesek" Keluh Gita sambil memegang dadanya sendiri. Tak lupa dia merasakan detak jantungnya sendiri. Berdetak lebih cepat dari biasanya. Kenapa ini?.
Hahh sudahlah, Gita tak mau ambil pusing, pesta seharian tadi menguras tenaganya.
Sangat sayang sisa tenaganya kalau dia buang hanya untuk memikirkan ali yang benar-benar tak bertanggung jawab, setelah menggombali Gita, dia justru masuk kembali ke kamar mandi.

Bahkan Gita yang perempuan saja tak pernah menghabiskan waktu selama itu di kamar mandi, entah apa yang dilakukan ali di dalam sana.

Setengah jam berlalu, Gita sudah melepas softlens yang ada di matanya. dia memberanikan diri merebahkan badan di kasur.

Matanya sudah sangat lengket dan ingin tidur. Tapi tak bisa. Dia tak nyaman kalau sehabis beraktifitas tidur dalam keadaan tak mandi, ditambah lagi dia belum sholat isya!!. Hah ini gila.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang