-16-

5.5K 444 61
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelum baca, jangan lupa vote dan komennya ya, biar aku tambah semangat

Dan buat silent readers yang masih aja betah baca karya orang tanpa apresiasi, semoga kalian dibukakan pintu hatinya sama Allah supaya bisa lebih menghargai lagi karya seseorang.
Aamiin.












Kamu tau?, aku benci saat kepercayaan ku kau ingkari!





🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"Assalamu'alaikum"

Tinggggg
Salam dan dentingan lonceng yang ada di pintu toko itu menujukkan akan adanya rezeki bagi si pemilik toko.

Matanya berbinar, menyambut pelanggan yang sudah menjadi Langganan nya.,dengan semangat wanita berumur lebih dari setengah abad itu berjalan keluar menuju kasirnya.

"Bude!! "
Suara likha, susi dan beberapa santri perempuan lainnya memenuhi toko ini, terhitung, lima jumlah orang yang datang kesini bersama likha, lima itu tentu saja sudah termasuk susi dan dirinya.

"MashaAllah ning likha, ya Allah, apa kabar ning? " Pemilik toko itu terlihat sangat akrab dengan likha, bahkan dengan tak segan, likha memeluk wanita tua itu.

"Maaf nggeh ning, saya gak bisa dateng waktu walimah annya jenengan, aduh,, saya ada di luar kota waktu itu".

dengan penuh heboh dan suka cita si pemilik toko meminta maaf atas ketidakhadiran dirinya mempersilahkan likha dan teman-teman nya duduk, namun tidak, likha lebih suka berdiri dan mengelilingi toko yang bisa dibilang kecil ini dan mulai mencari sekiranya, buku apa yang bagus untuk dia baca.

"Gak apapa bude, doa nya saja sudah cukup buat saya dan mas yusuf"

Likha tertawa renyah dan ramah pada si pemilik toko begitupun sebaliknya.

Mata likha berbinar melihat banyak tumpukan buku bergenre romantis di sini, toko buku ini rapih, bersih dan pelayanannya juga ramah, tapi kenapa sangat sepi pengunjung?. Batin likha.

"Bude, gimana?, akhir-akhir ini, toko ramai? " Tanya likha memulai untuk menguak rasa penasaran nya.

"Ndak ning kaya biasanya saja, "
Jawab si pemilik toko dengan lesu. Likha mengangkat satu alisnya kebingungan, ayolah, ini tempat yang bagus, kenapa sepi pengunjung?.

"Loh, kok sepi bude? "

Tanya likha, tangannya sudah memegang dua buah buku bergenre romantis islami, ada sedikit rasa iba dihatinya kala melihat wanita tua dengan bisnis toko buku yang sepi pembeli.

"Orang zaman sekarang iku ning, lebih suka baca novel di handphone, sudah jarang sekarang yang masih minat buat beli novel dan buku disini, apalagi, buku yang saya jual, genrenya islami semua"

Kenyataan adalah kenyataan, tak bisa dipungkiri apalagi di ubah.

Modernisasi sudah mengubah semuanya, handphone mempermudah semuanya, buku dan novel sudah jarang dan sepi peminat,

Ya.. Tentunya bagi beberapa orang berkocek tebal dan gemar membaca, novel masih menjadi sebuah impian

"Yowis sing sabar nggeh bude".
Likha memberi semangat pada wanita tua itu bersama tepukan di pundaknya, senyum wanita tua itu kembali merekah. Dia bahagia saat ada orang yang masih peduli dengan keluh kesahnya.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang