-23-

3.6K 310 20
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Maaf banget udah lama gak up, sekolah dari rumah, bener-bener membuat waktu aku tersita. Dan gak sempet buat ngetik cerita.
Akan segera aku revisi, komen ya kalau ada typo


kadang, menjadi seorang wanita itu sulit. saat dia belum menikah. sekitarnya akan heboh dan selalu menanyakan
'KAPAN NIKAH? '
disaat dia sudah menikah. maka ada satu pertanyaan yang menyakiti hatinya.
'KAPAN PUNYA ANAK? '

.........




Sudah beberapa hari ini, susi menjadi sosok yang pendiam. Dia terus memikirkan bagaimana nasib bibinya yang sudah lama dia tinggal.
Mau bagaimanapun nurul tetap keluarganya.

Perubahan sikapnya ini, turut dirasakan oleh likha dan Gita,kedua sahabatnya

Mereka semenjak tadi terus memperhatikan susi, entah kenapa sahabat mereka itu terus menghela napas berat.
Bagai punya banyak masalah.

"Si, kamu ada masalah? " Tanya Gita pada akhirnya, tangan Gita bertengger pada bahu kecil susi.
Susi tersadar dari lamunannya. Dia  menggeleng.

"Gak, aku gak apa-apa, kok" Ucap susi sambil tersenyum. Hanya sebentar. Kemudian senyum itu hilang lagi.

Likha ikut memperhatikan mimik wajah sahabat nya itu. Ada banyak tebakan di dalam benak likha tentang apa yang terjadi dengan susi.

Likha menggeser duduk Gita. Memberinya kode agar Gita membiarkan likha yang mengambil alih. Baiklah, Gita memang tak cocok untuk urusan dari hati ke hati macam ini.

"Si... " Panggil likha. Susi tak menjawab. Dia masih sibuk dengan rasa rindunya.

"Si, kamu kalo ada masalah, cerita aja ke kita" Akhirnya, setelah likha berbicara sambil menepuk pundaknya, Susi merespon dengan memandang ke arah likha. Dapat likha liat kalau ada banyak masalah yang dipendam Susi.

"Saya gak apa-apa ning," Lagi, Susi menyembunyikan sendunya dengan senyum.

Likha memandang Gita. Gita tak mau ikut campur, dia bukan tipe wanita yang bisa gampang di ajak curhat.

"Aku kamu dan Gita itu wes lama temenan nya, dan waktu sudah bikin aku paham, kalau kamu gak biasanya murung kayak gini, coba cerita dan jujur sama kita, kamu kenapa? " Tanya likha lagi.

Tangannya menggenggam tangan Susi. Susi menatap lurus ke depan, pikirannya melayang jauh, dan jatuh pada rumah sederhana yang dia tempati dengan bibinya dulu.

"Apa salah kalau aku merindukan seorang penjahat? " Tanya Susi. Gita dan likha mengernyitkan alis mereka belum paham dengan apa yang Susi maksud.

"Aku rindu dengan bibiku ning" Susi menatap likha, air matanya jatuh, mengalir mulus di pipi.

Tak butuh waktu lama sampai Susi tenggelam dalam tangisnya ke pelukan likha. Likha tak masalah dengan itu. Baginya. Beban saat bersahabatlah yang membuat persahabatan itu bertahan lama.
Likha berusaha menenangkan sahabat nya itu dengan mengelus lembut punggung susi, gita juga melakukan hal yang sama. Beberapa menit susi larut dalam tangisannya, sampai dia sadar dan melepas pelukannya pada likha.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang