-22-

4.2K 335 20
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jangan lupa vote dan komen.
Bakal up lagi setelah tembus 150 vote.








"Kenapa semua usaha yang aku lakukan untuk meruntuhkan dan membuat sengsara keluarga pesantren selalu gagal?!!"

Nurul masih berteriak di dalam rumahnya, bentuk ruang tamu yang semula rapih karna tangan susi yang membersihkan setiap jengkalnya, kini berubah menjadi sangat kacau, seperti kapal pecah.

Mata nurul memerah karna kekurangan waktu tidur juga suaranya sudah mulai serak akibat selalu berteriak kesal.

"Keponakanku juga tak tau diri, dia malah berpihak sama pembela aisyah, kenapa?, kenapa semua seperti ini"

Dia terus menjambaki rambut panjangnya, membiarkan beberapa helai rontok sendiri oleh tangannya, bekas luka juga terdapat di bagian keningnya, luka akibat dia yang terus menerus melukai dirinya sendiri dengan membenturkan kepalanya ke tembok, luka itu tak dia obati, dia diamkan hingga darah itu bisa mengalir dengan bebas menelusuri setiap jengkal wajah kecoklatannya. Dulu ketika dia kumat, maka susi lah yang akan menjadi orang pertama membantunya membersihkan luka. Tapi semenjak susi tak ada. Dia jadi tambah tak peduli dengan dirinya, cinta membutakan matanya selama belasan tahun

"Akan aku pastikan, satu persatu dari kalian semua mati, tidak akan aku biarkan kalian hidup bahagia! "

Teriaknya lagi, dia kembali meraung, membenturkan kepala ke tembok berkali-kali, luka lama belum sembuh, dia berhasil menciptakan luka baru dengan jumlah banyak.
Usai puas menyakiti dirinya sendiri. Nurul berhenti. Matanya menatap pada sebuah foto di dinding, foto masa lalu, dimana dia begitu bahagia, saat tau kalau hanan baru saja pulang dari perantau annya.

Matanya berbinar, langkahnya semakin mendekat pada foto itu.
Tangannya membelai foto yang menunjukan dirinya, hanan, khalid dan bunyai. Almarhumah, ibu dari hanan

Tepat pada gambar hanan, air matanya kembali jatuh.

"Kenapa bahkan disaat gadis kecil sialan itu sudah tak ada, kau masih saja mengabaikan aku?, aku hanya ingin mendapatkanmu, tapi dengan keji kau selalu menolak lamaran abiku untukmu, aku tak masalah jika harus menjadi yang kedua saat itu, tapi kenapa kau selalu membela aisyah?!"

Dia menyambar vas yang ada di atas meja di dekat foto itu, melemparkannya ke dinding dan berlanjut dengan pecahnya vas itu menjadi berkeping-keping.

"Apa semua caraku salah hanan?, aku perempuan pertama yang jatuh cinta padamu, di hari dimana aku melamar menjadi pengajar dipesantren, kau sedang berlibur saat itu bukan?  Hahahah" Tawa sumbang penuh dengan nada penderitaan keluar dari mulut nurul.

"Kau juga khalid, dulu kita berteman dekat bukan?, kita sempat berkuliah bersama dengan gus hanan, tapi kenapa malah kau membela teman aisyah itu hah?, kenapa hanan membela dia khalid, aku yang pantas menjadi istrinya"

Awan mendung tercetak jelas di angkasa.
Semesta seakan bahagia saat nurul terluka.
Semesta seakan tertawa di atas penderitanya, semseta seakan setuju kalau dia tidak bahagia

Dia terus menangis, perlahan namun pasti, akibat dirinya yang sudah tak makan berhari-hari, tubuhnya lemas dan dia tertidur dalam keadaan mata sembab akibat tangisan.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang