-32-

3.1K 343 40
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh semua❤



Sebenernya agak kecewa sih part sebelumnya gak sampe 200 vote, padahal yang baca lumayan banyak, silent readers maybe?




Siap-siap tambah penasaran!








Ujian lisan sudah mau dimulai, likha melirik jam yang terbingkai manis di pergelangan tangannya. Pukul 7 pagi.

Semalam bumi diguyur dengan air dari langit. Tak deras memang, namun cukup membuat likha merasakan rindu pada Yusuf yang tak tau pergi kemana.

Gadis itu kini sibuk dengan hafalan quran nya. Surah Ar-Rahman yang kini menjadi target hapalan likha.

Gita dan susi sudah masuk duluan karena nomer absen mereka yang jauh lebih dulu ketimbang likha.

Kadang likha suka kesal hanya karena namanya diawali huruf 'z' selalu saja paling terkahir.

Likha memisahkan dirinya dari siswi yang lain. Likha sudah bisa membayangkan kebahagiaan yang akan dia raih setelah kelulusan sekolahnya ini, dia mulai berangan-angan kalau kelak, setelah dia lulus dia akan mengambil kuliah jurusan ilmu pendidikan. Sejak dulu cita-citanya adalah menjadi pengajar yang bisa mencerdaskan anak bangsa. Juga anak yang akan dia lahirkan kelak..

Likha sudah siap sedari semalam dengan hafalannya. Yusuf tak ada hari ini, padahal seharusnya yang mengetes semua hafalan murid adalah Yusuf. Tapi likha tak melihat ada Yusuf di deretan pengajar yang duduk di dalam ruangan pengujian.

Dadanya berdebar. Tak henti dia berdoa kepada yang maha Kuasa agar melancarkan segala urusan nya hari ini. Likha juga beberapa kali melakukan perenggangan pada tubuh nya yang kurang istirahat semalam.

"Zulaikha nailal husna" Panggil sebuah suara dari dalam, susi dan Gita yang baru saja keluar dari ruangan maut itu memberikan semangat pada likha. Likha hanya membalasnya dengan senyuman ramah. Wanita itu masuk dan duduk di sebuah kursi di depan ustadzah yang sudah cukup berumur disini.

Ayat demi ayat dia lantunkan. Setiap makhrajul huruf dia perhatikan agar nilainya bagus, diakhir hafalan ustadzah itu tersenyum puas dengan ketartillan likha dalam menghafal.

Likha mengucap alhamdulillah sambil terus berterimakasih pada ustadzah itu saat dirinya dinyatakan lulus.

Likha keluar dengan rona bahagia di wajahnya. Dia terus mengucap syukur atas kemudahan yang Allah berikan.
Dia juga tak sabar ingin memberi tau Yusuf saat suaminya pulang nanti kalau nilai hafalannya sempurna!.

Gita susi dan likha berencana menghabiskan waktu istirahat yang diberikan kepada setiap siswa selama 30 menit untuk makan dan memantapkan diri mereka untuk tes selanjutnya.

Mereka duduk di kursi kantin yang ada di pojok ruangan, tempat biasa mereka duduk di kantin.
Mereka memesan bakso dan air putih. Awalnya likha mau makan mie instan. Tapi Gita dan susi cegah, karena mereka khawatir pada kandungan likha.

Beberapa menit menunggu, pesanan mereka datang. Sebenarnya di kantin ini bukan hanya ada makanan yang bisa dibeli. Tapi juga jatah makan pokok biasanya mereka dapat secara gratis. namun berhubung nyonya keluarga ahmad yang kaya raya dibekali uang banyak oleh suaminya, jadilah hari ini mereka makan bakso yang super duper enak.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang