-14-

5.1K 403 39
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya, love you guys.

Jangan lupa perbanyak sholawat hari ini, karna dengan sholawat kita akan mendapatkan syafaat.


P

emakaman bagi jasad zaki sudah dilakukan dengan baik oleh penghuni pesantren.
Mereka semua ikut bersedih dengan duka yang kini dirasakan susi.

Mau bagaimana lagi?, mungkin memang sudah hanya sampai sini ini semua berakhir, mungkin, Allah lebih suka, jikalau zaki bahagia di sisiNya, dia sudah terlalu banyak menderita jika di dunia.

Bibi yang seharusnya menjadi pengganti orangtua nya, justru kunci dari semua malapetaka.

Hari demi hari berlalu, susi tak mau dan tak bisa terus tenggelam dalam kesedihan,

ada hidup yang harus dia jalani kini, ada ilmu yang harus dia kejar, dan ada bibinya yang harus dia selamatkan dari bahayanya iri dan dengki.

Bisa saja susi menyimpan dendam, namun tidak, bagi remaja itu, dendam hanya akan menghancurkan hidupnya.
Sama seperti nurul.
Dia hancur karna dendam.

Miris.

"Kamu yakin, gak mau libur dulu masuk kelasnya?, aku bisa kok ijinin kamu sama bagian keamanan".tawar likha pada susi yang kini sudah siap dengan seragam khas saat mereka mau masuk kelas formal. Putih Abu-Abu.

Susi menggeleng, dia gak enak sudah terlalu banyak merepotkan.

" Ndak usah ning, saya sudah terlalu banyak ngerepotin jenengan, sudah, saya bakal masuk kelas aja, jenengan ndak usah khawatir, saya baik-baik saja kok, nih lihat badan saya bugar kan? ".

Susi bergerak memutar badannya sendiri, memperlihatkan semua sisi di raganya.

Senyum masih bisa menghias di wajah cantik gadis itu, yang berusaha membuat dunia percaya, kalau dia baik-baik saja.

Tapi, nyatanya tidak.

" Kamu yakin? "Tanya likha lagi memastikan

" Iya ning, sudah ah, ayo, kita masuk kelas, nanti telat lagi".ujar susi gemas dengan ke cerewetan likha dari tadi. Dia memutar bola matanya malas

Likha menepuk jidad nya sendiri, bisa-bisa nya dia lupa kalau bel masuk sekitar lima menit lagi, sementara jarak dari tempat mereka sekarang berdiri dan kelas sangat jauh. Dari ujung ke ujung.

"Eh iyaya, kok aku lupa nggeh, ayo ayo si"
Kini malah likha yang panik dan terburu-buru ingin sampai di kelas.

Ujian akan dilaksanakan hari ini, dan dia baru belajar sedikit sekali dari apa yang seharusnya dia pelajari.

Meskipun sebenarnya tidak pengaruh, nilai likha tetap saja akan bagus meskipun tidak belajar dengan sungguh-sungguh.

Belajar dengan gigih, hanya sebagian usaha likha untuk mengimani perkataan.

Usaha tidak menghianati hasil.

Namun seketika likha teringat akan sesuatu, suatu hal yang sedari tadi mengganjal hatinya.

Di tengah-tengah lari mereka, likha berhenti, membuat susi harus merasakan sakitnya menghantam badan bagian belakang likha.

"Aduh ning,, sampeyan itu gimana sih?, ini sakit loh kepalaku, kepalaku ini langka ning, ndak bisa di cari dimana-mana, toko souvenir gak jual soalnya".keluh susi

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang