-33-

3.4K 338 55
                                    

Assalamu'alaikum semua, maafin banget diriku yang sudah lama gak update cerita ini, kesibukan di dunia nyata membuat aku kurang ada waktu untuk menyelesaikan konflik yang udah aku buat di cerita ini.

Tapi jangan sedih, sekarang I'm back. Dan untuk menebus kesalahan aku, InsyaAllah aku bakal double update, untuk next part

I hope masih banyak yang nungguin kisah ini

Jangan lupa vote dan komen guys

Suasana di dalam ruang rumah sakit ini begitu sepi, hanya ada bunyi dari detik jam yang menghiasi.

Mata yusuf tak henti memandang ke arah jendela luar. Ini hari dimana dia sudah meninggalkan likha selama seminggu lebih, apa dia berdosa saat dia berbohong pada istrinya?.

Yusuf menghela napas berat kemudian kembali duduk di sofa. Matanya menatap iba pada gadis yang tertidur begitu lama di atas ranjang rumah sakit yang dia tau sendiri, itu begitu menyiksa.

Yusuf iseng bangun dari duduknya, dia berjalan ke arah pintu keluar dari ruangan rumah sakit ini. Langkahnya dia buat seringan mungkin agar tak mengeluarkan suara yang berarti dan mencurigakan.

Sejenak dia menengok ke ranjang rumah sakit yang terdapat seorang gadis di atasnya. Gadis itu tergolek lemah akibat penyakit yang mendera dirinya. Yusuf membuka engsel pintu dengan perlahan.

Kepalanya menyembul dari pintu mencoba mengamati keadaan sekitar. Dilihatnya banyak penjaga yang berjaga disitu. Mereka semua berbaju hitam senada.

Yusuf menutup lagi pintu itu dengan perlahan. Dirinya mulai memikirkan bagaimana cara agar dia bisa segera lepas dari sini

Dia melirik ke arah handphone nya, terakhir dia hanya bisa mengirim pesan pada satu orang, yaitu ali. Dia harap anak itu bisa menyelamatkannya dan membantunya ke luar dari sini.

Sebenarnya kalau untuk keluar begitu saja, itu jelas mudah. Tapi yang menjadi permasalahan adalah banyaknya pria yang berjaga sepanjang koridor lorong rumah sakit ini. Dan entah kenapa semenjak kemarin menjadi lemas.

"Yusuf" Suara parau seorang gadis membangunkan Yusuf dari laranya. Yusuf menatap ke Arah perempuan itu.

"Ya?, kamu butuh sesuatu?, biar ku panggilkan abimu" Ucap Yusuf.
Gadis itu menggeleng.

"Tidak perlu, aku tak butuh apapun" Ucap gadis itu tenang. Matanya menyiratkan rasa bersalah yang mendalam. Kesakitan juga selalu tergambar melalui ringisan yang senantiasa keluar dari mulut gadis itu saat dia merasa kesakitan.

Yusuf kembali duduk di sofa. Huh, dia mulai merasakan pegal yang lumayan mengganggu, bermalam malam tidur di sofa tak pernah bagus bagi kesehatan tulangnya. Yusuf tak enak badan.

"Maafkan abi ku suf, dia hanya terlalu menyayangi ku, maaf kalau semua ini merepotkan mu" Ucap najwa dengan wajah tertunduk, dia malu, malu karna harus memaksa Yusuf datang kemari dengan cara ini,

"Tapi demi Allah suf, aku berani bersumpah, aku tidak pernah meminta abi membawamu kemari, a--aku hanya terlalu sering menyebutkan namamu dalam setiap mimpiku" Ucap najwa . Butiran bening mulai turun dari matanya. Yusuf mulai teralihkan perhatiannya saat melihat najwa menangis.

Yusuf dan Zulaikha{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang