Part-1🐣

704 83 61
                                    


Happy reading❤
*
*
*

Suara dentuman musik dan lampu kerlap kerlip mendominasi ruangan yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang menghibur diri atau sekedar menghabiskan waktunya untuk meminum minuman beralkohol dan bermain dengan para perempuan pernghibur di sini.

Arkanan sedang berada di ruangan itu sekarang dengan seorang gadis yang dengan manjanya bergelayut di lengannya. Gadis dengan pakaian yang ketat sehingga menampakan lekuk tubuhnya.

"Woy bro!" sapa seseorang yang baru saja menghampiri Arkanan. Orang yang merasa terpanggil pun menoleh.

"Widihh mantap Nan" celetuk Roy melihat nafsu ke arah gadis yang sedang bergelayut di lengan Arkanan. Arkanan memutar bola mata jengah selalu saja sahabatnya itu bernafsu melihat pacar-pacarnya.

"Lama lo berdua" ucap Arkanan dengan suara tegasnya.

"Sorry." ucap Wisnu terkekeh.

Ya mereka adalah WISNU BINTANG CENDANA atau sering di sapa WISNU oleh teman-temannya. Sahabat Arkanan yang tidak terlalu tertarik dengan yang namanya perempuan, dia lebih memilih bermain game atau belajar daripada harus bermain perempuan seperti Arkanan dan Roy.
Sedangkan, ROY ADAM ALLARD atau sering di sapa ROY, orang yang humor dengan segaka tingkah konyolnya. Dia juga hobi bermain perempuan seperti Arkanan.  Dari ketiganya Roy merupakan yang paling jelek. Tapi kalo dibandingkan dengan cowok lain mungkin Roy termasuk orang yang ganteng.

"Siapa lagi Nan?" tanya Wisnu. Melirik sekilas ke arah gadis yang bergelayut di lengan Arkanan.

"Alin" jawab Arkanan seadanya. Dan hanya di angguki oleh Wisnu.

Lain halnya dengan Roy yang sudah di samping gadis yang disebut Alin oleh Arkanan tadi.

"Hai Neng. Sama abang aja yuk" goda Roy mencolek dagu Alin.

"Ogah" jawabnya sarkas menepis tangan Roy.

"Idihh. Cantik-cantik galak. Awas loh ya sakit hati" ucap Roy terkekeh.

Wisnu dan Arkanan tersenyum geli menanggapi peringatan Roy yang benar adanya.

"Udah ah Nan. Gue mau cari mangsa dulu" ucap Roy lalu berlalu dari hadapan Arkanan dan Wisnu. Tapi sebelumnya ia mencolek dulu dagu Alin dan ditepis Alin lagi dengan kesal.

"Gue kesana dulu" ucap Wisnu menunjuk ke arah bar tempat minuman dan di angguki Arkanan.

"Yok Lin gue anter pulang" ajak Arkanan. Tapi mendapat gelengan dari siempu nama.

"Gak mau. Masih mau sama kamu" jawabnya dengan suara yang di manja-manjakan. Jijik. Satu kata yang Arkanan gambarkan untuk perempuan yang bernama Alin ini. Walau dia sudah menjadikan Alin sebagai pacarnya tetap saja mustahil dia suka dengan gadis modelan seperti Alin.

"Lin gue mau ngomong sesuatu!" ucap Arkanan. Dan langsung saja Alin menoleh dengan antusiasnya.

"Apa Nan?" tanya Alin tersenyum.

"Kita udahan," ucapnya santai. Njir babang mutusin cewek gampang amat:v

"Gak aku gak mau," tolak Alin. Bayangkan saja mereka baru pacaran 2 hari yang lalu dan Arkanan sudah memutuskan hubungan mereka. Ya Alin sangat tau Arkanan yang suka bermain perempuan tapi dia tidak peduli dengan itu dia hanya mau Arkanan jadi pacarnya.

Arkanan menghela napas. "Sorry Lin gue cuma mau main-main doang" ucap Arkanan lagi.

"Tapi kan-..."

"Bye." ucap Arkanan lalu pergi dari hadapan Alin. Meninggalkan Alin dengan muka kesalnya.

"Awas lo Arkanan. Gue gk akan biarin lo sama cewek lain. Lo punya gue selamanya." gumamnya dengan amarah dan malu yang bercampur aduk. Menghentakkan kakinya ke lantai lalu pergi dari sana.

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang