Part-38🐣

313 16 26
                                    

Hai guys! Maaf banget baru bisa update lagi, kemarin masih sibuk ngurusin sekolah jadi gak sempet buka wattpad deh.

Jangan lupa buat vote komen dan share ke temen,keluarga, saudara, kembaran, sepupu,suami,abang,adek, dan semua yang mau baca ARKANAN😍

Happy reading❤
*
*
*

Seorang gadis dengan rambut panjang tergerai dan poni baru saja turun dari angkot. Ia berjalan memasuki sekolah dengan senyuman paksa yang dia nampakkan, tidak seperti biasanya dia selalu murah senyum dengan senyuman ikhlasnya, tapi kali ini dia hanya tersenyum sebagai tanda bahwa dia baik-baik saja di depan orang.

Nyatanya menutupi segala beban yang dipikul dengan tersenyum memanglah cara terampuh agar orang lain tidak perlu tahu masalah apa yang kita hadapi sekarang. Orang lain cukup tahu bahwa kita tersenyum dengan bahagia tanpa tahu bahwa sangat sulit hidup yang kita jalani sekarang.

"Jane!" teriak Lovy saat Jane baru tiba di kelas. Gadis itu langsung menubruk tubuh sahabatnya dengan hangat.

"Gila ya! Gue kangen banget sama lo, gak ada lo gue gak bisa apa-apa tau." adu Lovy.

"Kangen gue apa kangen tugas lo yang nilainya di atas KKM mulu." cibir Jane terkekeh.

Lovy menyengir kuda. "Kangen lo plus bonus kangen contekan lo." ujarnya membuat Jane mencebik kesal.

"Lo gak papa, Jan? Berita tentang abang lo udah nyebar tadi pagi." ucap Sella membuat Jane menghela napas berat.

Ya benar saja, berita tentang Justin yang ditangkap polisi karena kasus narkoba sudah menyebar seantero PH pagi ini, entah siapa yang menyebarkannya, Jane sama sekali tak tahu dalangnya. Yang jelas karena itu sekarang dia menjadi pusat perhatian dengan segala tatapan menjijikkan dan kebencian. Jika dulu dia ditatap sebagai murid teladan dengan gelar osis dan siswi yang cantik serta ramah, namun sekarang tidak lagi, semua tatapan yang diberikan hanya tatapan jijik dan benci.

"Gue gak papa, ko. Kalian tenang aja ya." ujar Jane dengan senyumannya.

Sella dan Lovy menatap iba kepada sahabatnya itu. Mereka tahu bahwa sekarang Jane tidak baik-baik saja. Pasti banyak beban pikiran yang dibawa gadis itu.

Sella mendekat dan memeluk sahabatnya itu. "Lo kalo ada apa-apa cerita sama kita, ya! Walaupun kita gak bisa bantu banyak buat lo, tapi kita sebagai sahabat lo selalu siap berbagi keluh kesah sama beban yang lo pikul sekarang." ujar Sella.

"Bener, Jan! Lo kalo ada masalah harus cerita sama kita, walau gak bisa bantu banyak setidaknya lo gak harus nyimpan masalah sendiri. Kita sahabat dan guna sahabat adalah memikul bersama masalah yang dihadapi sahabatnya." lanjut Lovy yang juga memeluk Jane dan Sella.

Jane meneteskan air matanya, dia sangat bersyukur memiliki sahabat yang selalu ada mendukungnya, baik disaat susah ataupun senang. Karena sejatinya sahabat itu adalah mereka yang selalu saling pikul satu sama lain, baik dari kebahagiaan atau kesedihan.

"Makasih, guys! Kalian bener-bener sahabat terbaik gue." ucap Jane.

Sella dan Lovy mengangguk setelah melepas pelukan teletubies mereka.

"Well! Cerita sekarang!" tagih Lovy yang diangguki Jane.

Gadis itu menghela napas kemudian menceritakan semua kejadian yang menimpa keluarganya. Terkecuali dia tidak akan menceritakan kepada siapapun terlebih dahulu masalah dia dengan Arkanan.

~~

"Pagi!" sapa seseorang membuat Jane dan kedua sahabatnya menoleh.

"Alin! Sini gabung bareng kita!" ajak Lovy semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang