Part-34🐣

143 11 5
                                    

Halo guys! Selamat malam minggu! Kalian pada kemana nih malam minggu?
Mending di rumah aja ya, samb baca ARKANAN, kan enak😍

Happy reading❤
*
*
*

Seorang gadis menggeliat saat merasa tidurnya terganggu. Ia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya di sekitar. Saat pemandangannya jelas, orang pertama yang dia lihat adalah sosok lelaki bertubuh jakung yang dia kenal.

"Anan, ko kamu di sini?" keningnya mengerut saat melihar sang pacar sepagi ini sudah di kamarnya.

"Aku udah nunggu kamu dari jam 6 pagi dan sekarang udah jam 8. Berapa lama aku nunggu?" Jane membulatkan matanya mendengar penuturan cowok itu.

"Kamu ngapain nungguin aku? Emang kita ada janji?" tanyanya.

"Kamu lupa?" Jane menggeleng, dia tak tahu kalo sebelumnya dia ada janji dengan Arkanan hari ini.

Arkanan menghela napas, dia membuka ponselnya dan menunjukkan chat whatssap dari Jane tadi malam.

Jane :
Besok jam 7 pagi harus ke sini ya, aku mau ditemenin ke toko buku. GAK BOLEH TELAT.

Jane menggaruk tengkuknya. Dia benar-benar lupa telah membuat janji sebelumnya dengan Arkanan.

Gadis itu bangkit dari tidurnya, ia meraih handuknya dan mendorong Arkanan keluar dari kamarnya.

"Loh loh kenapa?"

"Tunggu 10 menit aku siap. Bye sayang!" ucap Jane. Lalu ia menutup pintu kamarnya dan berlari cepat ke kamar mandi.

Setelah 10 menit berlalu, seperti ucapan Jane. Sekarang gadis itu sudah siap. Ia memakai hoodie berwarna pink, celana jeans panjang putih, sepatu sneakers dan rambut yang dia biarkan tergerai bebas dengan poni.

Ia mendekati Arkanan yang duduk di ruang tamu. Cowok itu fokus menatap ponselnya bermain game.

"Arkanan!" panggilnya. Arkanan yang di panggil pun mendongak menatap sumber suara.

"Udah siap?" tanyanya. Jane mengangguk sebagai jawaban.

"Cantik," pujinya yang mampu membuat Jane memerah malu.

"Dari lahir." balas Jane. Ia memperbaiki tatanan poninya dan menatap Arkanan kembali.

"Yuk!" ajaknya yang diangguki Arkanan. Cowok itu meraih kunci motornya dan menggenggam tangan Jane dan mengajaknya keluar rumah.

Hari ini dia membawa motor kembali, karena mereka hari ini tak akan berkendara sejauh kemarin.

🐣🐣🐣


Jane menundukkan kepalanya sedari tadi, pasalnya dari dia dan Arkanan masuk ke dalam mall ini, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Ada yang mengagumi kecantikan dan ketampanan keduanya, ada yang iri melihat keserasian keduanya, dan ada juga yang menatap tak suka kepada Jane karena mereka kagum dengan Arkanan.

Arkanan menarik dagu Jane agar menatap ke depan. "Jangan nunduk, cantiknya hilang ntar." peringat Arkanan.

Jane mengangguk ragu. Ia menghela napas berat, lalu kembali melangkah dengan kepala yang menghadap ke depan. Dia harus berani, tak perlu mempedulikan orang lain.

"Kamu mau ikut ke dalam? Atau nunggu di sana?" tanya Jane seraya menunjuk ke salah satu Cafe Coffe yang tak jauh dari Gramedia tempat mereka sekarang.

"Aku nunggu di sana aja deh. Gak suka liat buku, bikin pusing." jawabnya terkekeh pelan.

Jane menggelengkan kepalanya. "Yaudah kamu tunggu ya Sayang! Aku duluan, bye!" Jane berjalan masuk ke dalam meninggalkan Arkanan di depan.

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang