Part-28🐣

154 8 11
                                    

Hallo semuanya!!
Sesuai janji aku kemarin, hari ini aku bakal update dan insyaallah aku bakal update ARKANAN dua kali seminggu.
Hari rabu dan hari minggu😍
Jadi jangan lupa patengin terus ARKANAN ya!!

Jangan lupa vote dan komennya😍

Happy reading❤
*
*
*

Jane mengernyit bingung, sekarang ia sudah berdiri di depan gerbang menemui seseorang yang mendiaminya beberapa minggu ini. Ada apa tiba-tiba cowok itu ke sini? Apa dia ingin mendengar penjelasan Jane?

"Kenapa Nan?" tanya Jane setelah beberapa menit sama-sama terdiam.

"Gak usah sok cari perhatian," ucap Arkanan datar. Ia menyesap rokoknya dengan santai.

"Cari perhatian? Emang gue ngapain?" tanya Jane, ia saja tak tahu apa maksud cowok itu. Bagaimana bisa dia mencari perhatian.

"Basi."

Setelah mengucapkan itu, ia membuang putung rokoknya dan menghidupkan mesin motornya. Meninggalkan pekarangan rumah Jane dengan wajah datar. Ada sedikit rasa lega saat mengetahui bahwa Jane baik-baik saja, hanya saja dia tidak suka cara Jane mencari perhatiannya.

Setelah Arkanan berlalu dari hadapannya, Jane memasuki rumah dengan banyak tanda tanya. Ada apa dengan cowok itu?

"Jane! Jane!" panggil Lovy dan Sella yang mengintip dari balik pintu. Dua orang itu menimbulkan badannya setelah Jane sampai di dekat mereka.

"Kalian? Pasti ulah kalian?" tuduh Jane menunjuk ke arah dua sahabatnya.

Lovy menggeleng cepat. "Bukan gue, Sella tuh!" tunjuk Lovy. Jane menatap Sella meminta penjelasan.

Sella menggaruk tengkuknya. "Sorry deh Jan! Abisnya gue gedek sama si Anan yang sok gak peduli sama lo."

"Tapi kan gak harus gitu Sel. Lo tau, dia makin marah sama gue." ungkap Jane dengan wajah lesunya.

Sella yang melihat itupun tak tega, padahalkan niatnya tadi agar Jane dan Arkanan bisa berbaikan lagi tapi malah itu semakin membuat sahabatnya sedih.

"Maaf Jan! Tapi... lo ngerasa gak? Kalo Anan tu sebenarnya peduli sama lo, buktinya dia langsung ke sini pas dapet kabar dari gue yang sebenarnya gak jelas." jelas Sella. Ia mengusap pundak sahabatnya agar lebih baikan.

"Dia gak peduli, dia cuma..."

Ucapan Jane terpotong saat jari Lovy tepat berada di bibirnya. "Shut! Udah, jangan galau lagi. Biarin aja dulu nanti juga nyesal." ujar Lovy. Ia menarik tangan dua sahabatnya agar kembali masuk ke dalam kamar dan melanjutkan ritual nonton drakor mereka.

"Ayo maraton!" teriak Lovy dengan semangat 45 nya.

"Gas!" teriak Sella mengangkat tangannya ke udara.

"Keun!" lanjut Jane dengan berteriak tak kalah kuat dari Sella.

Setelah itu mereka meloncat ke tempat tidur, dan mulai dengan ritual menontonnya. Mereka malam ini memang melakukan ritual drakor lagi, selain sudah kebiasaan mereka juga ingin menghibur Jane yang sedang galau.

🐣🐣🐣

Hari ini sekolah sudah meriah dengan pernak-pernik yang menghiasi setiap dinding koridor yang terhubung ke arah lapangan utama Sma Pelita Harapan. Acara tahunan akan diadakan hari ini, semua anggora osis sudah berlalu lalang sedari tadi mempersiapkan semuanya agar tidak ada kesalahan saat acara berlangsung. Lapangan utama sudah terdapat sebuah tenda besar yang mampu menampung ratusan murid SMA dari berbagai sekolah.

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang