Part-3🐣

430 54 20
                                    


Happy reading❤
*
*
*

Arkanan memasuki rumahnya dengan semangat, tadi saat di depan ia melihat mobil sang Papa yang berarti Papanya sedang ada di rumah.

Ceklek...

"Pa!" Sapa Arkanan saat melihat Papanya sedang duduk di ruang tv dengan berkas-berkas yang sudah rapi dan ada satu koper di samping kiri Papanya menandakan kalo Papanya akan pergi lagi.

Seorang pria yang sudah berumur tapi masih terlihat tampan. Menggunakan pakaian rapi dengan jas berwarna hitam serta kemeja berwarna biru. Pria itu menoleh ke arah Arkanan. Ya dia adalah THOMAS JAGUAR seorang pengusaha yang memiliki perusahaan bernama THOS GR sebuah perusahaan pertambangan terbesar di Asia. Dia Papa dari Arkanan yang sangat Arkanan hormati walau dia selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya tapi itu tidak membuat Arkanan membencinya.

"Duduk. Papa mau ngomong sama kamu!" Perintah Thomas dan langsung di turuti Arkanan.

Arkanan duduk di samping Papanya. Melihat Papanya yang sedang membereskan leptop yang tadi ia pakai.

"Kamu di DO?" Tanya Papanya saat sudah selesai membereskan urusannya.

"Hmm" gumam Arkanan.

"Lagi?"

"Ya" jawab Arkanan singkat. Dia malas kalo sudah membahas tentang sekolahnya. Dia selalu berpikir untuk apa dia sekolah kalo harta keluarganya tak akan habis 7 turunan.

"Ini sudah yang kesekian kali Anan" ucap Papanya frustasi melihat tingkah putra tunggalnya ini.

"Yaudah sih Pa. Tinggal cari sekolah baru" ucap Arkanan santai.

Thomas menghela napas. Dia harus sabar menghadapi putranya ini yang teramat santai tentang pendidikan.

"Kalo gitu kamu sek-"

Drrtt..

Drrtt..

Drrtt...

Ucapan Thomas terpotong saat ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Dengan cepat ia mengangkat telpon tersebut.

"Hallo tuan. Meeting akan di laksanakan 1 jam lagi" ucap seseorang di seberang telpon.

"Baik" jawabnya. Lalu menoleh ke arah putra tunggalnya. Sepertinya dia harus pergi lagi dan biarkan saja putranya itu mencari sekolahnya.

"Yasudah. Kamu cari saja sekolah baru! Papa pergi dulu" ucapnya lalu segera pergi dari sana.

Arkanan hanya menatap nanar punggung orang yang sangat ia hormati.




🐣🐣🐣



"Eh busetttt... Lo di DO lagi Nan?" Tanya Roy ngegas.

"Yeay. Lo santai aja mamang!" Teriak Wisnu menjitak kepala Roy.

"Ihh kambing. Gue kaget" balas Roy. Sedangkan Arkanan melihat jengkel ke arah mereka berdua.

"Masalah yang sama lagi Nan?" Tanya Wisnu menghiraukan Roy yang menatap tajam ke arah nya.

"Hmm" gumam Arkanan menyesap rokoknya.

"Terus lo mau sekolah di mana?" Tanya Roy saat mood nya sudah baik lagi.

"Belum tau" jawabnya singkat.

"Di tempat kita aja Nan" ajak Wisnu.

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang