Part-20🐣

199 12 2
                                    

Hallo AnaNe!
Selamat malam minggu buat kamu yang ada pasangan❤ dan buat kamu yang jomblo selamat malam minggu sama AnaNe aja ya😍

Hallo AnaNe!Selamat malam minggu buat kamu yang ada pasangan❤ dan buat kamu yang jomblo selamat malam minggu sama AnaNe aja ya😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading❤***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading❤
*
*
*

Di sisi lain, Arkanan yang mendengar suara kegaduhan dari arah dapur pun langsung terbangun, dia masih berada di sofa ruang tamu apartement Wisnu. Dia tidak ingat apa-apa, yang dia ingat semalam dia meminum banyak beer hingga mabuk dan tertidur.

Setelah kesadarannya sudah full seutuhnya, dirogohnya saku celana dan mengambil benda pipih yang terdapat di dalam. Ada banyak sekali panggilan dari Jane, ada apa Jane menelponnya? Itu pertanyaan di benak Arkanan. Di lihatnya jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah jam 15.25 WIB, berarti selama itukah Arkanan tertidur.

Prang...

Suara benda jatuh dari arah dapur membuat Arkanan terlonjak kaget dan langsung berlari ke sumber suara dengan tergesa-gesa. Dia takut jika ada maling di sini, memang saat dia bangun dua sahabatnya sudah tak ada lagi jadi dia pikir dia hanya sendirian di sini.

"Mak! Tolong Roy! Ada tikus!" teriak Roy yang berada di gendongan Wisnu. Arkanan yang baru sampai di dapur pun menatap jijik ke arah dua sahabatnya.

"Anjing setan! Berat gue njing," kesal Wisnu karena Roy dengan seenaknya saja naik ke gendongannya setelah berteriak tikus.

"Lo berdua ngapain?" tanya Arkanan menyadarkan dua sahabatnya itu. Roy menoleh dan sadar dengan posisinya sekarang, dengan cepat dia menjauh dari gendongan Wisnu dengan gaya seolah jijik.

"Lo cari kesempatan pasti," tuduh Roy. Wisnu mengernyit bingung, bukannya tadi Roy yang berteriak dan langsung naik ke gendongannya.

"Jijik. Najis." ucap Wisnu penuh penekanan. Roy mencebik kesal lalu menatap Arkanan dengan penuh harap.

"Nan! Ada tikus, gue geli," adu Roy dengan tampang memelas membuat Arkanan semakin jijik melihatnya.

"Cemen lo. Takut sama tikus," ucap Wisnu yang membereskan panci-panci yang dijatuhkan Roy tadi. Ya tadi Wisnu dan Roy memang akan memasak dan Wisnu menyuruh Roy mengambil panci di dalam lemari, tapi Roy malah bereriak histeris sambil membanting panci yang dia pegang saat melihat tikus di dalamnya.

ARKANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang