Happy reading❤
*
*
*Hari ini Sekolah Pelita Harapan kembali heboh dengan kedatangan queen bully yang beberapa hari lalu di skors karena ketahuan membully salah satu siswi melebihi batas. Dia adalah Mira Quinza, siswi terpopuler di PH dengan kelakuan bully nya yang sadis dan kejam. Siapa saja yang tidak menuruti kemauannya siap-siap saja terkena bullyan yang tidak akan pernah dilupakan bagi si korban.
"Itu kenapa sih pada heboh?" tanya Sella bingung melihat didepannya banyak murid bergerombol.
"Lo gak tau?" tanya Lovy balik. Sella mengernyit bingung lalu menggeleng.
"Enggak. Emang paan?" tanyanya.
"Noh. Si queen bully ondel-ondel udah balik sekolah lagi," celetuk Lovy.
"Haa. Maksud lo si Mira?" tanya Sella kaget. Lovy mengangguk.
"Udah yok ke kelas biarin aja mereka!" ucap Jane menengahi dan di angguki keduanya. Mereka berjalan menuju kelasnya tanpa mempedulikan tatapan-tatapan yang ada di sekitar.
Di tempat lain Arkanan dan dua temannya sedang duduk di pojok sambil memainkan gamenya apalagi kalo bukan Free Fire. Kelas mereka memang sedang jam kosong membuat seisi kelas bahagia bukan main.
"Roy itu depan lo ada musuh," teriak Wisnu yang fokus dengan ponselnya. Ya mereka memang sedang mabar bertiga.
"Tau gue," ucap Roy santai dengan mata fokus ke ponsel juga.
"Eh Nan. Bantuin gue bangke bantuin taik bangsatt bantuin," teriak Roy dengan wajah kesal.
"Yahhh kan mati gue. Taik lo pada," ucapnya kesal lalu meletakkan ponselnya ke saku celana.
"Katanya bisa," ledek Wisnu tertawa membuat Roy semakin kesal.
Arkanan terkekeh melihat muka Roy yang udah mesem-mesem. Dia juga sudah mematikan gamenya beda dengan Wisnu yang masih asik bermain game. Kalian tau sendiri lah Wisnu memang sudah gila game dari dia kecil maka dari itu dia tidak bisa lepas dari yang namanya dunia game.
"Kantin!" ajak Arkanan berdiri dari duduknya.
"Gaskeun!" teriak Roy yang juga ikut berdiri.
"Woy lu ikut kagak?" tanya Roy ke Wisnu yang masih asik dengan gamenya. Wisnu mengangguk lalu ikut berdiri dengan mata masih fokus ke ponsel.
Kantin masih terlihat sepi di jam seperti ini hanya ada beberapa murid yang memang nekat seperti mereka ada di sini. Mereka duduk di pojok kantin agar tidak terlihat jelas oleh guru-guru yang memang lewat sini.
"Roy pesan makan," ucap Arkanan yang di angguki Roy lalu dia beranjak untuk memesan makanan.
Wisnu baru saja sampai sambil mengelus dahinya yang sedikit benjol dengan wajah kesal dia duduk di hadapan Arkanan. Arkanan yang melihat itupun menaikan satu alisnya.
"Ngapa lo?" tanya Arkanan penasaran.
"Kejedot tiang gue njir," ucapnya kesal. Tadi saat di jalan menuju kantin Wisnu memang masih memainkan gamenya sampai dia tertinggal jauh dari dua temannya, karena dia tidak melihat jalan saat berjalan alhasil dia kejedot tiang yang ada di depannya.
"Hhhhhhhhh" tawa Roy pecah saat melihat dahi Wisnu yang benjol, Arkanan juga tertawa melihat benjol itu.
"Sakit taik malah diketawain" protes Wisnu dengan wajah kesal.
Tawa Roy semakin pecah, dia menekan-nekan benjol yang ada didahi Wisnu membuat siempu dahi menggeram kesal.
"Sekali lagi gue lindes pake truk lo," ancam Wisnu membuat Roy terkekeh lalu mengangkat jari telujuk dan tengahnya membentuk V tanda damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAN
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Arkanan Jaguar Thos, cowok memiliki paras tampan dan kekayaan keluarganya membuat dia semakin sempurna, jadi sudah tak heran jika setiap gadis yang melihatnya akan langsung terpesona. Berganti pacar setiap saat bukan hal bia...