30. Aldo cemburu

3.1K 179 21
                                    

“Simpan air matamu, air mata itu terlalu berharga untuk jatuh karena menangisi seseorang yang tidak pantas di tangisi.”

***

Saat ini Aldo berada di rumah sakit, ia berjalan tergesa menuju ruang rawat yang di beritahu Azka kepadanya, di akhir pekan ini ia sedang besantai di rumahnya, namun tina-tiba nomor tidak di kenal menelponnya, ternyata telpon itu dari Azka, pria itu mengatakan bahwa dirinya tengah berada di rumah sakit, dan melihat Vita dan Davin bersama disana, katanya Vita tengah merawat Davin, mendengar itu tentu saja Aldo marah. Ia langsung meminta Azka memberitahunya di rumah sakit mana pria itu melihat Davin dan Vita, dan di kamar rawat nomor berapa.

Aldo membuka kamar rawat yang di tunjukkan Azka dengan kasar, begitu pintu terbuka pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah Vita yang tengah menyuapi Davin. Mereka berdua yang mendengar pintu terbuka dengan kasar sontak menolehkan kepalanya, Vita melihat Aldo dengan terkejut, sedangkan Aldo kini pria itu mengepalkan telapak tangannya.

“Aldo?” beo Vita, gadis itu menyimpan mangkuk berisikan bubur itu ke atas nakas, lalu gadis itu menghampiri Aldo, ia yakin Aldo pasti salah paham padanya, Vita mencekal lengan Aldo, “aku bisa jelasin Al,” ucap gadis itu.

Namun Aldo menepis kasar tangan Vita dan berlalu dari sana, “Aldo!” panggil Vita, gadis itu mengejar langkah cepat Aldo.

Sedangkan di balik tembok, dua orang sedang memperhatikan mereka, salah satu dari mereka kini tertawa puas, “kerja lo bagus Bang,” ucap gadis itu.

“Gue rasa ini salah Nal,” dia Azka, pemuda itu merasa bersalah. Perlu kalian tahu, Azka adalah kekasih Bella, ia menyamar untuk bisa sekolah di SMA Candrawama, dan tentunya membantu rencana Bella dan Nala untuk menghancurkan Vita, membuat gadis itu terbuang dari keluarganya. Namun Nala, gadis itu ingin memisahkan Aldo dan Vita, rencananya pun di setujui oleh Bella.

“Ini bener kok. Lagian itu salah Vita, kenapa dia hadir di keluarga gue dan malah jadian sama cowok yang gue suka. Sekarang ini akibatnya, gue dan Kak Bella akan buat dia jadi gembel, tanpa punya siapa-siapa yang mendukungnya. Sekarang tinggal buat Kakek, Nenek dan keluarga Om Dariel benci sama dia,” Nala, gadis itu menyeringai.

Lalu Nala membuka ponselnya untuk menghubungi Kakaknya, “berhasil,” ucap Nala sambil menatap lurus ke depan dengan senyum evilnya.

“Bagus,” ucap Bella, gadis itu tersenyum puas dari sebrang sana.

***

Vita mengejar Aldo yang kini sudah masuk ke dalam mobilnya,gadis itu menggedor-gedor kaca mobil Aldo, “ini gak seperti yang kamu lihat Aldo!” Vita mencoba menjelaskan.

Aldo membuka kaca mobilnya, ia menatap Vita sebelum akhirnya menolehkan kepalanya ke samping, seolah mengisaratkan Vita untuk duduk di sampingnya, Vita yang mengerti segera masuk ke dalam mobil Aldo. “Al, aku bisa jelasin semuanya--”

Aldo mengangkat tangannnya seolah mengisyaratkan Vita untuk diam, lalu Vita menurut, gadis itu tidak jadi melanjutkan ucapannya. “Kamu inget ‘kan kalau saya pernah bilang jika kamu berani mengkhianati saya, itu artinya kamu harus siap sakit hati?” tanya Aldo memulai percakapan.

Wajah Vita pias sekarang, ia mendongak dan menatap tepat di netra Aldo yang sedang menatapnya tajam. “Al, aku gak berkhianat sama kamu!” ucapnya membela diri, memang benar ‘kan? Vita sama sekali tidak mengkhianati Aldo.

OSIS Vs Adik Kelas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang