"Sembuh dulu, baru mikirin yang lain" celetuk Kaza, membuat Allesha menatapnya.
"Ngapain masih di sini?" tanya Allesha.
"Terima kasih Dania" sindir Kaza, membuat Dania tertawa kecil.
"Makasih udah bantuin gue" ujar Allesha.
"Ini udah bel pergantian jam, Violin chat gue dia bilang istirahat nanti bakal jenguk lo" beritahu Kaza.
"Oh, kenapa lo gak masuk kelas?"
"Udah pinter."
"Sombong" ujar Allesha
"Nah, udah selesai Sha. Lo istirahat dulu di sini, biar gak nyeri kakinya" ujar Dania saat selesai membersihkan luka Allesha.
"Loh, kapan lo bersihin lukanya? Kok gak sakit sih?" heran Allesha.
"Lo lagi fokus ngobrol sama orang ganteng, jadi sakitnya gak kerasa yang ada debar-debar tuh jantung. Gue harap lo gak sakit jantung juga ya nanti" kekeh Dania, lalu meninggalkan keduanya di ruangan.
"Apaan si Dania, gak jelas" sewot Allesha.
"Gue masuk kelas dulu" pamit Kaza.
"Loh, kok masuk kelas? Gue takut kalo sendirian di sini."
"Padahal barusan ngusir gue."
"Kan tadi waktu Dania masih disini" ujar Allesha.
"Bilang aja kalo mau gue yang nemenin."
"Kalo gak mau ya udah, pergi aja" usir Allesha.
Ia sangat kesal karena laki-laki ini menguji kesabarannya.
"Oh ya udah" ujar Kaza, melangkahkan Kaki keluar.
"Eh! Jangan dong, gue takut" cegah Allesha, tanpa sadar menahan pergelangan tangan Kaza.