[8] Dare

209 83 24
                                    

Selamat membaca❤

Selamat membaca❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Bagian ke delapan


Saat ini jam mata pelajaran terakhir, pelajaran Sejarah.

Tapi bu Melda izin, karna beliau baru melahirkan anak ke dua nya.

Alhasil kelas Allesha free, karna mereka hanya di berikan tugas. Lalu guru yang akan menggantikan bu Melda juga sedang ada jam pelajaran di XI IPS 4.

Kelas Allesha sekarang tak terkontrol, ada yang bermain ponsel, buat tiktok, live instagram, foto-foto, nonton berjama'ah dan banyak lagi yang mereka lakukan.

Semua orang sibuk menikmati jam kosong ini.

Tak terkecuali Allesha dan ketiga sahabatnya yang tengah sibuk bermain truth or dare.

"Truth or dare?!" teriak Nadin bersemangat.

"Ya biasa aja dong! Gue pilih truth aja" balas Melia tak santai.

"Yah gak asik, milihnya truth" ejek Allesha.

"Suka-suka dong, awas aja kalo lo gak milih dare. Gue gibeng lo sha" sewot Melia membuat ketiganya tertawa.

"Lo sebenarnya pacaran sama Dave karna dia anak club renang kan? Kalo dia bukan anak club Renang, lo bakal lebih milih Aron dari pada Dave. Jujur gak lo!" ancam Nadin.

"Gimana ya, gak mau jawab ah" balas Melia asal.

"Udah ketebak Mel. Jahat banget lo sama Dave padahal Dave baik banget" kompor Violin.

"Gak gitu, itukan dulu. Kalo sekarang kan gue sayang banget sama Dave. Kalo masalah Aron itu hoax ya, ngadi-ngadi lu" ujar Melia

"Ohh gitu, iya deh percaya" Sahut Allesha.

"Oke lanjut, puter Mel" semangat Violin.

"Sasaran gue sih harus lo Sha, awas aja" ujar Melia mengancam.

"Aduh, takut nih" ejek Allesha.

Melia memutar spidol dan sayangnya bukan Allesha yang kena.

"Gak pa-pa deh bukan Lesha, Violin emang harus di kasih pelajaran juga" kekeh Melia.

"Gue pilih Dare, pasti lo udah punya pikiran buruk kalo gue pilih truth kan" bangga Violin, yakin akan tebakannya.

"Vio gak asik, harusnya pilih truth aja" kesal Nadin.

"Truth aja lah" lanjut Melia tak terima.

"Gak mau, buruan apaan. Gue pilih dare" kukuh Violin.

Allesha tersenyum jahil dan membisikkan sesuatu pada Melia dan Nadin yang membuat Violin ngeri.

ALKAZZA [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang