Selamat membaca❤
~
Bagian ke dua puluh sembilan
Sudah 1 bulan ini Allesha dan Kaza seperti orang asing. Lebih tepatnya, Allesha menghindar dan menjauhi hal-hal yang berhubungan dengan Kaza.
2 Hari yang lalu, Allesha hendak pergi ke perpustakaan. Tapi saat melihat ada Kaza disana, ia langsung mengurungkan niatnya dan kembali ke kelas.
Allesha menyingkirkan semua yang berhubungan dengan Kaza.
Satu-satunya pemberian Kaza yang sampai saat ini tidak bisa Allesha singkirkan adalah Pipu.
Kucing itu selalu menemani Allesha. Allesha tidak bisa menyingkirkan, mengembalikan atau bahkan membuang kucing itu. Allesha sangat menyayangi pemberian Kaza yang satu itu.
Kucing itu sangat lucu.
*****
Seperti pagi biasanya, tidak ada lagi jemputan dipagi hari seperti 7 bulan terakhir.
Allesha turun dari mobil dan melambaikan tangannya pada Alvion.
Ya, pagi ini Alvion memberinya tumpangan.
Allesha bersenandung kecil, menyanyikan lagu favoritnya baru-baru ini.
La la lost you - NIKI
Allesha selalu mendengarkan lagu itu, ia menyukainya.
Allesha menghentikan senandungnya ketika mendapati keberadaan Kaza diparkiran. Laki-laki itu sedang memasang wajah masamnya karna Sherina, perempuan itu ada dihadapan Kaza saat ini.
Allesha menyunggingkan senyum kecil saat melihat Sherina yang terus-terusan diusir oleh laki-laki itu. Ia hampir tertawa karnanya.
Allesha tersadar dan mengedikkan bahunya lalu kembali melangkahkan kakinya ke kelas.
*****
"Kaza, tunggu aku dong. Jangan cepet-cepet jalannya."
Kaza terus mempercepat langkahnya saat Sherina terus-terusan merengek. Kepala Kaza mau pecah saja rasanya mendengar rengekan gadis itu.
"Kaza tungguin!"
Kaza terus mempercepat langkahnya, tidak peduli teriakan Sherina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAZZA [On going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa senyum-senyum gitu sih" ujar Allesha, menahan senyumnya. "Gak pa-pa, emang gak boleh?" ujar Kaza masih menatap Allesha. "Gue tau gue cantik, tapi biasa aja dong liatnya" ujar Allesha mengalihkan pandangannya. "Iya...