Selamat membaca❤Couple terbucin:v
~
Bagian ke sembilan belas
"Vio, kata Arkio, tolong ambilin handuk kecil di lokernya" ujar Elsi -teman sekelas mereka.
"Sekarang dianya di ruang basket?" tanya Violin.
"Iya, tadi dia papasan sama gue trus bilang gitu."
"Oh, oke El. Makasih ya."
Elsi mengangguk, dan keluar dari kelas.
"Temenin gue ke kelas XI IPA 1 yuk" ajak Violin.
"Gue mau ke kantin, laper belum makan" ujar Melia.
"Meli! lo tuh makan mulu, gede engga" sungut Violin.
"Kok sewot? suka-suka dong" balas Melia.
"Ih udah-udah! malah ribut" lerai Nadin.
"Biar adil, gue nemenin Melia ke kantin, Nadin nemenin Violin, oke?" ujar Allesha.
"Kalo itu mah mau lo! gue juga laper, mau ke kantin" balas Nadin.
"Loh, kok jadi kalian berdua yang ribut? buruan ah Nad, lo temenin gue" kesal Violin, menarik pergelangan tangan Nadin.
Allesha dan Melia tertawa puas.
*****"Hai mbak Roro, tambah cakep aja nih" ujar Seno.
"Si ganteng, bisa aja ah" balas mbak Roro.
"Mbak, pesen modelnya dua. Di bikinnya jangan lupa pakek cinta" kekeh Seno.
Mbak Roro tertawa sambil malu-malu, "kalo si ganteng yang mesen mah, emang harus pake cinta, di tambahin kasih sayang."
Evan tertawa keras dari bangku, melihat Seno yang menggoda mbak Roro.
"Mbak Roro, Evan jangan di lupain lah" teriak Evan.
Mbak Roro mengangguk, "pasti, gak akan lupa mbak mah."
Aron, Arkio dan Kaza bergabung dengan Evan.
"Sen, pesenin gue Model, gak pake bihun" teriak Arkio.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAZZA [On going]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa senyum-senyum gitu sih" ujar Allesha, menahan senyumnya. "Gak pa-pa, emang gak boleh?" ujar Kaza masih menatap Allesha. "Gue tau gue cantik, tapi biasa aja dong liatnya" ujar Allesha mengalihkan pandangannya. "Iya...