Bismillah dengan ini saya berjanji akan selalu vote per-partnya. Dan jika ceritanya seru, saya akan follow penulis
°
°Eh jangan lupa. Udah janji, jangan ingkar. Allah maha liat loh, Hhe.
•••
-
Terkadang untuk mencintai, tidak perlu waktu yang lama.
_Suara riuh terdengar ditelinga setiap orang.
Ini bukan sebuah pertandingan Futsal ataupun bola Basket. Ini adalah sebuah pertunjukan yang sangat membuat siapa pun merasa bingung. "Kok berani ya dia", semua orang akan mengatakan hal itu setelah melihat pertunjukan di luar dugaan tersebut.Siapa yang menjadi peran utama dalam pertunjukan ini? Jawabannya adalah Lavina Helsa Jazzton, murid yang paling terkenal nakal dan sangat suka membuat hal berbeda dengan yang lain. Ya, walau hal itu sedikit merusak barang orang lain. Namun Vina tidak akan melakukan sesuatu yang tanpa maksud. Bisa saja ia melakukan hal tersebut karena ada sesuatu sebelumnya.
"Vina," panggil Mona dengan nada pelan.
Vina tak mau menoleh karena rasa dendamnya. Ia masih sibuk mencoret mobil mewah milik seseorang. Ia tidak perduli dengan perlakuan semua orang yang sedang menyaksikan apa yang ia lakukan. Mungkin banyak dari mereka yang asik memvideokan dirinya. Tapi, itu hal biasa.
Mona dan Siska menghampiri Vina dan mencoba membuat Vina mengerti walau itu sangat mustahil. Vina sangat keras kepada dan melakukan semua hal dengan sesukanya, walau hal itu di luar nalar manusia normal.
"Vin, lo gila? Ini mobilnya Reon," beritahu Siska dengan sangat terkejut saat melihat mobil mewah itu.
Vina yang memegang pilok dengan mengunyah permen karetnya itu pun menjawab tanpa menoleh. "Emang kenapa? Gue gak takut."
Mona menggeleng dan menghela napas sebal. "Vin, gak usah buat masalah tambah banyak," cegah Mona menarik tangan Vina dan membuat cewek itu menatap kedua sahabatnya.
"Lo budeg? Gue gak takut!" tekad Vina mengulang dengan nada khas miliknya.
"BUBAR!" teriak seseorang membuat murid yang sedang asik memvideokan pun bersurak dan pergi.
Mona sudah tahu jika itu suara Gibran. Mantan gebetannya, sekaligus sahabat masa kecil Vina.
Vina pun memutar bola mata malas. Lagi dan lagi Gibran adalah penyebab semua pertunjukan yang ia buat selesai begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Hati 2 Raga [Selesai]√
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] √ "Kamu selalu berhasil membuat aku terluka. Tapi aku selalu gagal membencimu." ___________________________________________________________________ Kisah cinta yang diperankan oleh gadis dengan takdir buruk bernama--Lavina Hel...