6•| Kawasan Cowok

514 28 0
                                    

Kadang berakhir adalah keputusan yang tepat disaat semuanya sudah tidak layak untuk dipertahankan;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang berakhir adalah keputusan yang tepat disaat semuanya sudah tidak layak untuk dipertahankan;)

-

Happy Evening gaess!

Part ini gimana? Komentarnya dong, please. Author tuh nunggu banget komentar kalian. Pengen tahu reaki kalian tentang cerita ini.

Btw, yang belum baca suruh ikutan baca yuk! Seru kan ceritanya?

Wah, author akan datang dengan REVISI-an yang lebih bikin kalian suka.

See you again;)❤

****

Di sisi lain Gibran, Reon, Rian, Azio dan yang lainnya sedang asik nongkrong di sebuah kafe. Setiap malam minggu, mereka akan melakukan hal ini. Kalau tidak membawa pasangan, Rifky pasti akan ikut, karena pacarnya Rifky sangat overprotektif.

"Betapa ingin ku berlari!" nyanyi Rian dengan suara palesnya.

Semua temannya menutup telinga. Azio menghentikan petikan gitarnya.

"Dan terlepas dari dirimu!"

Reon yang merasa pusing pun menyuapkan makanan pada mulut Rian saat ia bernyanyi dan membuka mulutnya. Melihat itu temannya tertawa. Rian hanya diam dan mengunyah makanan yang ada di mulutnya, hingga tidak tersisa.

"Gue lagi nyanyi Yon. Lo ngebelin banget. Gue lagi patah hati, nih," curhatnya.

"Lo boleh patah hati. Tapi suara pales lo jangan nyampe ke kuping kita," ucap Viki.

Rian pun diam dan tidak mau merespon lagi. Mereka asik makan dan juga minum kopi pesanan masing-masing. Namun, ada juga yang sibuk bermain game dengan Wi-fi.

"Lo mau deketin Mona, Yon?" tanya Rifky.

Tidak langsung menjawab Reon hanya menatap keenam sahabatnya, hingga yang asik main game pun kini menyimpan ponsel mereka.
Ini lah tongkrongan dari teman-temannya Gibran. Jika ada satu orang yang membuka inti pembicaraan. Tidak ada yang boleh sibuk sendiri.

"Apa salahnya?" tanya Reon pada Rifky.

"Lo suka?" tanya Leon lagi.

Rifky menggeleng. "Tamat riwayat gue kalo suka Mona," jawab Rifky tertawa receh.

"Kenapa? Takut Willo lo?!" tanya Gibran yang lain tertawa.

"Gak jantan!" ejek Rian.

"Lo pernah diserudug Banteng belum?" tanya Gibran mengejek.

Ya, Willo memang memiliki postur tubuh yang sedikit gemuk, hingga teman-temannya mengejek Willo sebagai Banteng. Rifky tidak pernah marah karena tahu jika mereka hanya bercanda.

1 Hati 2 Raga [Selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang