4•| Larangan

612 29 0
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Satu hal yang paling menyakitkan adalah pertemuan tanpa persatuan.

-

Di sisi lain, Vina harus kembali bolos sekolah. Ini bukan kedua kalinya, melainkan ke sekian kalinya. Entah apa yang selalu menariknya untuk pergi dari sekolah. Namun, bukan alasan sepele Vina pergi, karena masalah Vina sengaja pergi dari sekolah karena ia malas menerima surat panggil untuk mamanya. Berpuluh surat sudah Vina terima, bahkan Vina sampaikan kepada Iren. Namun, Iren tidak menunjukan sikap keibuannya.

"Hey!" sapa Mona sedikit mengejutkan Vina, karena ia sedang melamun tadi.

"Makasih untuk tidak terlambat!" sindir Vina.

Mona tertawa pelan. "Hehe!"


"You welcome," sahut Siska.

Mona dan Siska duduk, sebelumnya ia memesan jus terlebih dahulu seperti biasa. Jus alpuket dan juga jus jeruk favorit yang berbeda.

"Gimana tadi?" tanya Vina dengan roti bakarnya.

Siska yang sudah biasa melihat Vina pun sedikit merasa terganggu. Pada dasarnya berbicara sambil makan itu tidak sopan. Namun, kebiasaan itu sudah menjadi santapan Mona untuk memberi pesan.

"Vin," panggil Mona pelan yang melihat Vina seperti sangat kelaparan dengan caranya memakan roti bakarnya.

"Apa?" tanya Vina tanpa menoleh.

"Pelan aja makannya, nanti kalo lo ke sedek gimana?" tanya Mona.

Uhuk! Uhuk!

Belum saja semenit, Vina sudah tersedak saat Mona memberitahu akan caranya makan dengan sopan.

"Can ge aing baleum!" kekeh Mona dengan Sundanya yang sangat hatam.

Mona membantu Vina minum dan mengelus punggungnya agar tidak terasa perih. Namun, berbeda dengan Siska yang setengah membuka matanya saat mendengar bahasa Sunda Mona.

"Lo apaan sih Mon! Orang si Vina makan roti bukan bayem," ucap Siska menyalahkan Mona.

"Siapa yang bilang Vina makan bayem, Siska!" kesal Mona.

"Tadi lo bilang bayem."

"Baleum. B-a-el-e-u-em. Baleum," eja Mona menjelaskan kepada Siska sekaligus memperagakan bibirnya yang terbuka lalu tertutup.

1 Hati 2 Raga [Selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang