16|• Jealous!

283 13 2
                                    

Assalamualaikum temen-temen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Assalamualaikum temen-temen!

Aku lupa ngasih tahu kalian kalau 1 Hati 2 Raga udah terbit pada bulan Maret kemarin.

1 Hati 2 Raga sudah terbit namun hanya sebagian dari isi cerita. Untuk novel lanjutannya akan terbit setelah idul Fitri.

Untuk pemesanan bisa hubungi nomer yang tertera atau kalian bisa hubungi penerbit Lutfi Gilang melalui Instagram mereka.

Terima kasih❣️

***

Gibran berlari dari kolidor rumah sakit. Namun, saat hendak masuk Gibran lupa jika dirinya masih memakai jas hujan dan tidak memakai sarung, karena terburu-buru Gibran memasukan jasnya di bawah jok motor dan memakai sarung.

Biar sedikit diperjelas. Gibran memakai jas kala hujan mulai menyerang Jakarta. Ia melepas sarung dan memakai jas. Lalu, laki-laki itu membuka jok motor dan mengambil sarungnya, dengan cerdas ia memakai sarung lalu membuka celana jasnya.

Gibran tak menyimpan jas hujan di bawah jok. Ia menyimpannya di atas jok setelah menutupnya. Lalu laki-laki itu kembali ke tujuan awalnya yang harus masuk ke dalam rumah sakit.

Gibran masuk dan tak jarang dari mereka menatapnya. Mungkin karena cara berpakaiannya yang memakai baju koko juga sarung menambah daya tariknya. Keadaan seperti itu ia abaikan setelah mendengar panggilan dari papanya.

"Vina gimana, Pa?" tanya Gibran panik.

"Kenapa kamu pake sarung kayak gini?" tanya balik Reza.

"Pa, harusnya Papa gak tanya itu. Tapi kalo Papa mau jawaban. It's okay aku akan jawab."

Gibran menarik napas perlahan.

"Gibran tadi abis solat erus foto Vina jatuh Gibran panik abis itu ke rumah Vina buat cari Vina kata tante Iren Vina gak ada, terus papa nelpon dan aku langsung ke rumah sakit."

Reza menggeleng-geleng. Perhatiannya terhadap Vina tidak berkurang sedikit pun. Bahkan di saat Gibran sendiri tahu jika Vina mencintai orang lain.

"Kamu kalo panik ngomongnya gak ada titik koma," komentar Reza.

"Vina di mana, Pa?" tanya Gibran lagi.

"Ruang kosong empat, tuh di sana," tunjuk Reza.

"Gibran ke sana dulu," pamit Gibran.

"Hati-hati jaga hati," peringat Reza.

"Apaan, sih Papa gak jelas," ucap Gibran lalu meninggalkan Reza dan melihat kondisi Vina.

Gibran berjalan menuju ruangan yang papanya tunjukan. Saat sampai di ruangan Vina. Ia terkejut dengan sosok laki-laki yang sedang berada di hadapan Vina dan membuat Vina tersenyum dengan bahagia seperti itu. Langkah masuknya kini terhenti oleh pandangannya. Gibran melihat Vina di peluk oleh seseorang.

1 Hati 2 Raga [Selesai]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang