19

2.2K 126 28
                                    

Matahari telah bangkit dari persembunyian yang panjang,  terbukti dari terlihatnya sunrise yang menampilkan pesona nya yang begitu indah di ufuk timur. Abun yang masih menggeliat diatas kasurnya, terpaksa harus membuka matanya lebih awal untuk melihat dunia yang begitu fana.

Entah makanan apa yang masuk ke dalam pencernaannya semalam sehingga ia bisa bangun sepagi ini. Abun segera bangkit dari posisinya lalu mandi dan memakai seragam putih abu-abu nya. Sebelum turun ke lantai utama, Abun membuka gorden kamar serta jendelanya untuk menghirup udara pagi yang belum terkontaminasi oleh polusi

"Selamat pagi dunia tipu tipu!!!"

Abun berteriak dengan riang. Ingatan nya mengenai Dannia tiba tiba muncul di kepalanya. Ia sangat hafal jika wanita yang sedang terlintas di pikirannya itu sangat senang memandang sunrise. Berkebalikan dengan nya yang lebih menyukai sunset.

Abun tersenyum kecil saat ia menatap langit yang selalu Dannia pandang setiap pagi.

"Aku kangen kamu Dann"

Abun tersenyum kecut sambil memejamkan matanya. Ia menghembuskan nafasnya perlahan lalu pergi meninggalkan kamarnya menuju ruang makan

"Pagi pasutri"

Abun menghampiri Ocha yang masih berkutat dengan masakan nya kemudian mencium lembut pipinya

"Numben bangun pagi?" Tanya Adit yang duduk di meja makan

"Kepengen aja. Suami bunda curigaan muluk tuh"

"Eh eh gausah ngadu ngadu kamu. Bunda kamu gaakan terpengaruh"

"Cie ada yang cemburu" Ejek Abun lalu mengambil selembar roti tawar dan memakannya di sebelah ayahnya.

Adit melirik putra nya lalu mengalihkan tatapan nya dari koran di hadapannya "Bun, udah punya pacar?"

"Hah?"

"Ada nggak?" Tanya Adit lagi. Abun menelan sisa potongan roti yang masih ada di mulutnya, lalu menggeleng kecil "Kalau pacar gak ada, tapi kalau cewek spesial pasti ada" 

Abun mengerutkan dahi nya curiga "Kenapa? Gak sabar mau nimang cucu? Abun masih SMA kalik yah"

Adit tak membalas ucapan Abun. Ia hanya mengedikkan bahunya lalu pergi menjauhi meja makan dan menelfon seseorang yang Abun tau pasti siapa orangnya

****

Saat Abun sampai di sekolah. Sekolah masih tampak sepi. Abun berjalan dengan santai menyusuri koridor menuju kelasnya. Saat melewati ruang OSIS, samar samar ia melihat seorang gadis tertidur diruangan tersebut

Abun mendekati jendela ruangan itu dan melihat Dannia sedang tertidur diatas tumpukan kertas dan buku. Abun memberanikan dirinya masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sudut bibirnya terangkat saat melihat Dannia yang tertidur pulas disertai dengkuran halus yang keluar dari bibir mungilnya. Sampai matanya tertuju pada lembaran kertas yang ada ditangan dannia

"Acara pensi tanggal 21 Mei"

Abun menepuk kuat jidatnya karena lupa dengan tugasnya untuk membantu Dannia mempersiapkan acara pensi

Abun menarik kursi mendekati meja Dannia lalu duduk di sebelahnya. Ia mengambil kertas HVS yang masih kosong dan menyoret apa yang terbesit di pikirannya untuk acara pensi besok. Setelah selesai Abun membaca ulang dan tersenyum puas.

Abun melirik Dannia yang masih memejamkan matanya. Abun mengusap kepala Dannia lembut "Cantiknya aku capek ya? Maaf ya, pasti kamu gak enak mau nanyain soal pensi sama aku karena masalah kemaren"

Abun tersenyum lalu menulis sesuatu di kertas yang sama dengan yang tadi dia gunakan. Setelah itu Abun meletakkannya di atas meja dan pergi menuju kelasnya

Marriage With Ketos [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang