Pagi ini Abun sengaja bangun lebih awal karena ingin menjemput Dannia agar bisa pergi sekolah bareng. Senyum selalu menghiasi wajah tampannya dan jantung yang tak henti berdetak dua kali lebih cepat
"Heyo pagi pasutri" Sapa Abun sambil berjalan menuju dapur lalu mengecup pipi bundanya
"Numben udah nongol, biasanya tunggu dibangunin dulu"
"Kan mau jemput pacar. Giamana sih Bunda"
Kemudian Abun duduk di meja makan bersama ayahnya dan memakan sarapannya.
"Udah jadian aja? Cepet banget"
"Abun gitu lohhh" kata Abun sambil tersenyum bangga
Setelah selesai sarapan, Abun pamit dan bergegas pergi menuju rumah Dannia.
Saat abun sampai, ia diberi tahu jika Dannia sudah berangkat beberapa menit yang lalu dengan Zico.
Setelah mengucap terimakasih Abun kembali melanjukan motornya kesekolah. Saat diujung jalan Abun melihat wanita berseragam SMA Antariksar dengan ransel berwana merah muda dengan sebuah blazer yang di sampirkan di lengan kirinya
Abun tersenyum kecil lalu mengegas motornya "Ehem panas ya"
Dannia tak menjawab, ia terus melangkahkan kakinya
"Ditinggal Zico lagi?"
Dannia menghentikan langkahnya lalu menoleh dengan tatapan kesal "Lain kali gausah nanya pertanyaan yang lo udah tau jawabannya. Sengaja banget mancing mancing emosi gw"
Abun terkikik geli lalu menghentikan mesin motornya "Cantiknya aku gaboleh kecapean. Yuk, berangkat bareng aku"
"Gitu kek dari tadi"
Abun terkekeh melihat kelakuan Dannia. Ia mengerti bagaimana perasaan Dannia saat ini, mengingat kejadian kemarin membuatnya yakin jika Zico sudah sering bersikap buruk pada gadisnya. Karena tak ingin membuat mood Dannia semakin buruk, Abun memilih tak bertanya apa yang terjadi antara Dannia dan saudara tirinya itu.
Selama di perjalanan pun, Abun hanya diam.
"Bunn, lihat deh ada pelangi" Kata Dannia tiba tiba
Abun mendongak dan menemukan setengah lingkaran berwana mejikuhibinu tersebut "Jangan lama lama liatin pelanginya"
"Kenapa??"
"Biar kamu gak nemu jalan pulang ke kayangan" Jawab Abun yang mendapat pukulan keras di pundaknya
"Masih pagi juga. Gausah berulah deh"
"Kenapa? Malu ya? Sama pacar sendiri pake acara malu malu segala"
Abun melirik Dannia dari kaca spion. Terlihat kini Dannia sedang mati matian menahan senyumnya
Saat sampai di sekolah Abun memarkirkan motornya. Lalu Dannia turun dari motor abun dan hendak pergi menuju kelas. Namun, Abun menahan tangan nya
"Apaan? Gw mau ke kelas"
"Mulai sekarang, stop pake panggilan lo-gw. Aku mau kita pake panggilan aku-kamu"
"Hm" Balas Dannia cepat
Abun mengerutkan dahi nya"Gitu doang?"
"Iya sayaang. Udah ahhh aku mau ke kelas"
Dannia menarik tangannya, namun Abun masih menahannya
Dannia menghembuskan nafasnya lelah "Apa lagi?"
"Aku gamau kamu sedih sendirian Dann. Kalau kamu ada masalah, kamu bisa berbagi beban kamu ke aku. Biar kita lewatin semuanya bareng bareng"
Dannia tersenyum kecil lalu mengangguk pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Ketos [PROSES REVISI]
Ficção AdolescenteKebayang ga sih kalau kamu bisa nikah sama orang yang kamu suka diam-diam. Eitsss gaada yang gamungkin didunia ini. Seperti halnya Dannia yang mencintai Abun dalam diam. Tiba tiba terjerat dengan sebuah perjanjian diatas kertas yang mengharuskan mer...