Setibanya dirumah Dannia. Abun bertemu dengan ayah tiri Dannia di depan gerbang. Sorot matanya yang tajam dengan aura dingin mengambarkan sesosok pria yang kira kira seumuran dengan ayahnya tersebut
Dannia turun dari motor Abun lalu menyalami Samuel dengan hormat. Begitu juga dengan Abun
"Tolong jangan kasih anak saya pengaruh buruk. Kamu ga lihat langit udah gelap begini?" Kata Samuel dengan nada dingin. Abun mengangguk lalu tersenyum
"Maaf om. Tadi kami abis belajar bareng di rumah Zahra" Jawab Abun sopan
Samuel melirik Dannia, lalu Dannia mengangguk kecil membenarkan
"Tapi tetap saja, anak perempuan gaboleh berkeliaran sampai malam begini. Untuk kali ini saya maafkan. Yasudah, sekarang kamu pulang" Kata Samuel lagi.
Abun mengangguk lalu menyalami tangan Samuel
"Om saya pulang dulu. Dann, aku balik ya" Pamit Abun lalu menghidupkan mesin motornya
Setelah kepergian Abun, Samuel memegang pundak Dannia erat
"Kamu ga lupa kan sama pembicaraan kita kemarin?" Tanya Samuel yang diangguki Dannia"Kamu sudah dijodohkan dengan laki laki pilihan mendiang Bunda kamu Dannia. Dan Ayah harap, kamu ga akan mengecawakan Bunda kamu" Ucap Samuel lagi
Dannia memegang dada kirinya yang berdegup kencang. Kenapa rasanya sesakit ini? Padahal tadi, ia berencana ingin membatalkan perjodohan itu. Tapi saat ia tau perjodohan itu adalah wasiat Bunda nya, Dannia tak bisa berbuat apapun selain mengikutinya.
"Bun, apa cerita kita berhenti sampai disini?" besit Dannia
***
Sementara Abun yang baru sampai di rumahnya berjalan lunglai layaknya manusia kelaparan
Abun berjalan menuju sofa di ruang utama dan merebahkan tubuhnya yang terasa letih. Sebenarnya bukan raganya yang letih, tapi hati dan pikirannya
"Ngapain kamu? Cape hidup?" Tanya Adit yang menemukan Abun terkapar di sofa
"Ayah mulutnya" Peringat Ocha yang datang dari arah dapur
Adit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu mendekati putranya, begitupun dengan Ocha
"Kenapa sayang, hm?" Tanya Ocha sambil mengelus surai rambut Abun.
"Perempuan itu lagi?" Tebak Ocha yang diangguki Abun
Abun membuka matanya lalu duduk dan menyendarkan kepalanya di bahu Ocha.
"Abun patah hati Bunda"
"Masih bocah aja udah cinta cinta an. Belajar aja sana yang pinter. Pantesan aja kamu ditinggalin sama pacar kamu. Ayah kalau jadi perempuan itu juga gabakal mau sama kamu " Balas Adit yang langsung di plototin Ocha
"Apaa?? Aku bener kan" Kata Adit pada ocha
"Abun kalau dapat cewek yang modelannya kayak Ayah, juga bakal ogah mau jadiin pacar" Abun berdiri dari duduknya lalu pergi menuju kamarnya. Sungguh ayahnya membuat moodnya menjadi semakin buruk.
Abun merebahkan tubuhnya di kasur lalu ia merogoh ponselnya dan melihat foto dirinya dan Dannia saat sedang menggantikan posisi Glen sementara waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Ketos [PROSES REVISI]
Novela JuvenilKebayang ga sih kalau kamu bisa nikah sama orang yang kamu suka diam-diam. Eitsss gaada yang gamungkin didunia ini. Seperti halnya Dannia yang mencintai Abun dalam diam. Tiba tiba terjerat dengan sebuah perjanjian diatas kertas yang mengharuskan mer...