4

3.9K 200 5
                                    

Hari ini Dannia tampak lebih pucat dari biasanya. Mata lesu dan bibir memutih, sudah menjadi gambaran keadaan Dannia hari ini. Apalagi tadi pagi Dannia tidak sempat sarapan dan dengan tega, Zico menurunkannya dipinggir jalan saat berangkat ke sekolah.

"Dann, lo pulang aja gih atau ke UKS. Muka lo udah kayak mayat tau gaaaa" Kata Zahra sambil menyentuh dahi Dannia

"Tuhh, malah panas banget lagi" Sambung Zahra. Dannia hanya menatap sahabatnya itu jengah karena Zahra tak henti henti menyuruhnya pulang atau pergi ke UKS

"Apaan sihhh"

"Lo sakit bego" jawab Zahra yang sudah mulai kesal

"Ga kok, udah ahh males gw sama lo. Gw mau ke ruang OSIS dulu"

"Gila lo? Ngapain lo kesana? Ke UKS aja sana"

"Lo lupa kamis besok sekolah kita bakal jadi tuan rumah tanding basket?" Tanya dannia yang membuat wajah khawatir Zahra berubah menjadi wajah bahagia

"Gw inget kok, tapi gw gatau diadain kapan. Acaranya beneran kamis besok kan?" Tanya Zahra dengan wajah antusias. Dahi Dannia berkerut heran.

"Hwaaa itu artinya bakal banyak cogan yang dateng ke sekolah kita. Fix gw harus update make-up terbaru dan termantul" Ucap Zahra dengan mata berbinar

See?? Seketika Zahra melupakan penyakit Dannia hanya karena cogan.

"Yaudah gw duluan" Kata Dannia sambil menepuk pundak Zahra. Zahra mengacungkan jempolnya tanpa mengalihkan matanya dari ponselnya yang menampilkan deretan beauty vlogger terkenal

Dannia segera pergi menuju ruang OSIS, ia menemukan Glen selaku
wakil Dannia selama menjabat menjadi ketua OSIS sedang menyoret nyoret sesuatu di kertas.

Dannia mengetuk pintu dan berjalan masuk. Glen yang menyadari kehadiran Dannia segera menunjukkan hasil coretannya.

"Dann, liat dehh. Keren gak?" Tanya Glen sambil memperlihatkan sebuah sketsa pada Dannia

"Baguss kok. Cuma. . . ." Dannia mengambil pensil dan menambah sesuatu yang menurutnya akan menjadi lebih menarik.

Glen mendekatkan dirinya dengan Dannia yang sedang duduk di kursi. Glen menumpu satu tangannya di kursi yang Dannia duduki dan satunya lagi di meja yang Dannia gunakan

"Kalau begini, gimana?" tanya Dannia sambil menatap sketsa di depannya.

Tanpa menjawab pertanyaan Dannia, ia langsung meraih pensil dari tangan Dannia dan kembali menyoret sketsa nya lagi

"Ih kereen banget. Gw sukaa, kalau lo?" Tanya Dannia dan sedikit terkejut saat melihat Glen yang jaraknya sangat dekat dengannya.

Glen segera menjauhkan dirinya.
"Gw juga sukaa" Jawab Glen gugup

Dannia mengangguk dan tersenyum kikuk. Sementara, Glen menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Danniaa, gw pergi duluan ya. Kalau butuh gw, telfon aja" Kata Glen, Dannia mengangguk dan kemudian Glen pergi.

Dannia kembali menatap sketsa di depannya. Satu kata yang bisa Dannia gambarkan untuk sketsa yang ada di hadapannya, Perfect.

Dannia bangkit dari tempatnya, ia segera pergi ke lapangan basket untuk melihat lokasi pertandingan.

Saat dannia asik melihat lihat keseliling lapangan, ia tejatuh karena ada seseorang yang menubruk tubuh nya dari belakang.

Ingin sekali Dannia meluapkan amarahnya. Tapi ia merasa badannya terasa sangat lemas, dan membuatnya hanya diam di tempat.

Marriage With Ketos [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang