1

14.4K 351 11
                                    

Bulan telah menyelesaikan tugasnya untuk menemani manusia yang berkeliaran dimalam hari. Dan kini tugas matahari lah yang menemani manusia di pagi hari hingga menjelang petang.

Abun yang sedari tadi terus bergulat dalam mimpinya tak sadar jam weker nya sudah menunjukkan pukul 06.30

Ocha yang sedari tadi sibuk membangunkan abun yang tak kunjung berhasil membuatnya kesal setengah mati

"Anak gw mati atau gimana sihh aelah" Dumel ocha

Sepintas sebuah ide muncul di kepalanya, ocha merogoh ponsel yang ada di kantong celananya. Ia memasang alarm dengan volume full dan meletakkannya di sebelah kepala abun

1

2

3

Kring.... Kring... Kriiing.
Bukkkk

Ocha membulat kan matanya, ia melihat abun dengan entengnya melempar ponselnya ke lantai. Melihat benda kesayangan nya jatuh tak berdaya di lantai, Ocha segera menghampiri ponselnya dan mengelusnya dengan tatapan nanar. Ia berharap agar ponselnya tidak terluka atau mengalami cedera parah. Di baliknya ponselnya dan sesuatu yang ia takutkan terjadi. Ocha menemukan retakan disana. Ocha segera menyalakan ponselnya, dan syukurnya ponselnya masih bisa menyala. Ocha geram melihat putra tunggalnya

Bukannya bangun malah lanjut tidur, dasar anak durhaka. Ocha kehabisan akal, ia akan gunakan cara terakhir yang ia yakin akan berhasil membuat abun terbangun.

Ocha segera mengambil gelas yang masih berisi air di nakas sebelah ranjang abun dan menyiramnya.

Abun yang sedari tadi sibuk dengan mimpinya di kota Bikinibottom bersama SpongeBob dan Patrick harus mengalami Kebanjiran. Entahlah abun juga dibuat bingung kenapa di laut bisa banjir.

Abun terbangun dari tidurnya, ia mengelap wajahnya dengan baju tidurnya. Abun melihat bunda nya sedang berdiri dan menatap dirinya dengan tatapan murka.

"Hoammm, pagi bunda" Kata abun sambil merenggang kan otot otot nya yang terasa kaku

"Pagi bunda pagi bunda. Apanya yang pagi bundaa" Kata ocha sambil bersidekap dada

"Yaampun bunda, pagi pagi udah ngomel" Jawab abun sambil mengucek ngucek matanya karena kantuk masih terus hinggap di matanya

"Kamu itu bisa gak sih, sehari aja jangan nyusahin bunda"

"Iya bunda maap. Udah gausah marah marah, nanti skincare nya luntur lohhh"

"Kurang ajar, cepat mandi trus pergi sekolah. Bunda gamau yaaa dipanggil lagi ke sekolah gara gara kamu buat ulah lagi" Teriak ocha sambil menjewer telinga abun

"Aduh aduh ampun bundaa. Iya iyaaaaa abun mandii"

"Kalau sampai jarum panjang diangka 7 kamu gak selesai. Bunda usir kamu dari sini"

"5 menit mana cukup bunda. Ritual mandi abun kan banyak"

"Gaada penolakan. Cepat mandi sana. Kalau tetap gamau, bunda sita motor kamu"

"Yaudah iya. Bunda mah mainnya ngancam mulu" Jawab Abun sambil berjalan menuju kamar mandi. Ocha menggeleng geleng kan kepalanya. Ia heran dengan sikap anaknya yang kebo seperti kebo. Haisss memikirkan nya saja sudah menyusahkan

"Itu anak gw gak sihh. Beda banget sama gue, perasaan gw gak pernah tuh pake acara terlambat datang ke sekolah" Dumel ocha sambil merapikan ranjang abun

"Hadehh bundaa, pagi pagi udah marah marah. Suaranya kedengeran sampe ke bawah lohh" Kata Adit dari luar kamar

"Abun pasti nurunin sifat kebo dari kamu tuh." Tuduh ocha

"Loh kok kamu jadi nuduh aku sihh"

"Emang bener kan. Kamu itu dulu suka banget keluar masuk bk. Lihat tuh anak kamu,jadi ikutan begitu kan"

"Dia kan anak kamu juga" Ocha terdiam, ia tak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Auk ahhh" Kata ocha lalu memutar badannya membelakangi Adit. Adit terkekeh dan masuk ke kamar abun, putra tunggalnya

"Udahh jangan ngambek dong, sinih bantu aku pasang dasi"

Ocha memutar tubuhnya, ia segera mengambil alih dasi yang ada di tangan suaminya. Ocha menarik dasinya keatas dengan kuat dan membuat Adit sedikit tercekik

"Ihh bunda kalau mau dendam jangan gini dongg. Ayah mati bunda siap jadi janda??" Kata Adit sambil mengendurkan dasinya

"Nggak lah"

"Yaudah jangan ngambek dongg, senyum atuh neng geulis" Kata Adit sambil menarik pelan pipi ocha. Ocha tersenyum dan pipinya bersemu. Abun yang baru selesai mandi di kejutkan dengan ayah dan bunda nya yang masih setia berada dikamarnya

"Yaampun pasutri ini, kok bermesra mesraan disini sihhh. Gatau apa ada yang jomblo disini" Kata abun di depan pintu kamar mandi

"Tauk tuh bunda kamu" Kata Adit sambil mengedipkan sebelah matanya kearah ocha. Ocha yang diperlakukan seperti itu naik pitam

"Gausah tidur dikamar nanti malam" Kata ocha lagi lalu berlalu pergi

"Eh eh bunda jangan gitu dong" Kata Adit sambil mengekori ocha

Abun tertawa terpingkal pingkal melihat kelakuan ayah dan bunda nya yang setiap hari selalu seperti itu. Mereka memang sudah memasuki kepala empat, tapi sifatnya masih seperti anak remaja yang labil

***

Saat abun sampai di sekolah, ia menemukan gerbang yang telah tertutup rapat dengan gembok sebagai pengait nya

"Telat lagi gw" Kata abun sambil menatap pagar yang menjulang tinggi di depannya

"Auk ah mending gw cabut" Kata abun lagi dan bersiap menaiki motor ninja nya

"Hehhh kamu yang disana, mau bolos yaa"

Abun melihat ke sumber suara, ia menemukan Dannia si Ketua OSIS yang terkenal dengan kedisiplinan nya

"Mampus gw"

Dannia membuka gerbang lalu menghampiri abun.

"Hadehhhh lo lagi lo lagi" Dannia menatap abun sengit dan kemudian menuliskan sesuatu di buku laporannya

"Gw heran deh sama lo. Gabosen apa keluar masuk bk muluk"

"Gw juga heran sama lo. Gabosen apa marah marahin gw muluk tiap pagi" Jawab abun

"Itu tugas gw"

"Yaudah sama, masuk bk juga tugas gw"

"Kenapa bisa gitu?"

"Kepo" Jawab abun final. Ia melihat wajah Dannia yang merah padam. Ia yakini sekarang Dannia sedang manahan amarahnya

"Terserah lo, sekarang ikut gw" Ucap Dannia sambil berlalu pergi

"Kemana? Bukannya ruang bk ke arah sana?" Tanya abun setengah berteriak dari belakang

"Berisik lo" Jawab Dannia dan kembali melanjutkan langkah nya

Abun melongo dengan tingkah menyebalkan ketua OSIS itu. Dannia selalu punya seribu cara untuk membuat Abun kalah telak. Abun segera mengejar dannia yang sudah ada di ujung jalan.

"Seenggaknya gw gak masuk ruang bk" besit Abun dalam hati.

.
.
.
.
.

Happy Reading

Enjooooy

Marriage With Ketos [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang