Hitungan detik, menit, dan jam berputar dengan cepat. Para wajah wajah kelaparan pun sudah mulai menghiasi penduduk kelas, begitupun dengan abun, raga, dan angga.
"Buset dahh laper banget perut gw" Keluh angga pada kedua temannya
"Sabar bro kita tunggu dalam 1.... 2.... 3...." Kata abun mulai menghitung. Dan pada hitungan kelima
Teet.. Teet....
Bel surga SMA Antariksar berbunyi. Terlihat banyak gerombolan orang orang yang mulai berjalan ke arah kantin. Begitupun dengan abun dan teman temannya.
Saat mereka sampai di kantin, abun menemukan dannia dan zahra sedang memakan semangkuk bakso. Setelah memesan makanan, Abun dan teman temannya segera bergabung ke meja dannia dan zahra
"Apa apaan lo pada. Pergi sanaaa" Usir zahra
"Galak banget sih" Balas angga yang langsung di mendelikkan zahra
"Sayang, tadi pagi kamu jalan sama siapa? Romantis banget ya? Hmmm kayaknya asik banget tuh ngobrolnya" Kata dannia pada abun yang sedari tadi hanya diam
"Dannia, Jean itu cuma teman aku sekaligus tetangga kita. Cuma itu aja kok gak lebih" Balas abun mencoba menjelaskan
"Jean?? Siapa tuh??" Tanya raga yang penasaran dengan topik pembicaraan abun dan dannia. Tanpa menunggu waktu yang lama, abun segera menceritakan pertemuan nya dengan Jean pada raga dan juga angga
Dannia yang sudah semakin kesal hanya menumpahkan amarahnya pada bakso di mangkuk nya.
"Trus kenapa lo marah dann?? Abun kan cuma gamau nama lo tercemar" Tanya angga pada dannia
"Bego dipelihara" Sindir zahra
"Kenapa diam aja??" Tanya abun
"Lo tau? Telinga gw panas dengerin lo asik ceritain dia." Balas dannia lalu pergi meninggalkan kantin. Abun segera mengejar dannia yang sudah mulai menjauh
"Dannia, jangan salah paham sama gw"
"Gw gak salah paham bun. Gw itu emang paham, bahkan sangat paham. Gw tau bun kita menikah karena perjodohan sialan itu, tapi coba lo ngertiin perasaan gw" Kata dannia mengeluarkan unek uneknya
"Gw gasuka lo lebih akrab sama cewek lain dari pada gw. Gw gasuka lo lebih pentingin cewek lain dari pada gw. Bun, Jadi orang tuh jangan terlalu welcome sama cewek lain, nanti dikira keset kaki" Kata dannia lagi yang sanggup menyentil perasaan abun
"Sebesar apa pun kamu marah atas kesalahan aku. Satu hal yang perlu kamu tau kalau hati aku cuma ada untuk kamu. Maafin aku, ya. Maafkan aku yang udah bikin kamu kecewa dan sedih. Aku nggak bermaksud buat kamu marah, sayang. Kalau aku tau apa yang aku lakukan ini salah, aku gak akan lakuin itu. Tolong maafin aku, sayang." Kata abun tulus
Jika didengar lebih teliti, perkataan abun barusan sangatlah alay. Tapi mau bagaimanapun kata kata yang Abun susun adalah perkataan dari otaknya yang spontan dia ucapkan
"Janji gak akan gitu lagi" Kata dannia sambil mengangkat jari kelingking nya ke udara
"Janji" Balas abun lalu mengaitkan kelingkingnya pada kelingking dannia.
"Trus kita mau kemana??" Tanya dannia
"Ke rooftop yuk. Biar gak ada yang ganggu" Balas abun yang di setujui dannia
Abun dan dannia berjalan beriringan menuju rooftop sekolah. Saat sampai di sana, angin sejuk menerpa kulit mereka. Terasa nyaman dan tentram berada di atas sini tanpa di ganggu siapapun
"Oh yaa. Coba deh kamu pilih salah satu" Kata abun sambil mengepalkan kedua tangannya
"Yang kanan" Balas dannia cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Ketos [PROSES REVISI]
Teen FictionKebayang ga sih kalau kamu bisa nikah sama orang yang kamu suka diam-diam. Eitsss gaada yang gamungkin didunia ini. Seperti halnya Dannia yang mencintai Abun dalam diam. Tiba tiba terjerat dengan sebuah perjanjian diatas kertas yang mengharuskan mer...