33

1.7K 86 23
                                    

Aku menatap sesuatu yang tak kau lihat. Aku mendengar sesuatu yang tak kau dengar. Aku merasakan sesuatu yang tak kau rasakan.
-Angelina as Jean-

****

Saat dalam perjalanan pulang. Pikiran Glen terus tertuju pada dannia. Tapi Glen terus meyakinkan dirinya bahwa dannia baik baik saja. Perasaan Glen semakin terasa tidak enak, saat hujan turun semakin deras disertai suara petir yang menyambar nyambar.

Glen menepikan motornya dan mulai menelfon dannia. Tapi tak ada jawaban dari dannia. Sekali dua kali, dannia tetap tak mengangkat telfonnya. Glen kembali memasang helem nya dan memutar balik arah. Dengan kecepatan diatas rata rata Glen mengendarai motornya. Hal hal buruk mulai menguasai pikirannya.

Saat Glen sampai di halte tempat terakhir kali ia bertemu dannia, ia tak menemukan dannia disana. Glen kembali menelfon dannia, tapi tetap tak ada balasan dari dannia. Glen beralih menelfon abun, tapi lagi lagi tak ada balasan dari abun. 'Shit' umpat Glen.

Saat ingin kembali menaiki motornya, Glen melihat ada seorang gadis berseragam sekolah tergeletak di jalan dengan bercak darah di sekelilingnya di ujung jalan. Karna rasa takut yang mulai menghantui Glen, ia berlari menuju tempat keberadaan gadis itu tergeletak.

Glen mendekati wanita itu, dan alangkah terkejutnya saat glen  menemukan dannia tergeletak tidak berdaya dengan darah yang mengucur deras dari perutnya.

"Hahaha Glen..." Rintih dannia sambil sedikit tertawa. Setelah mengucapkan kalimat tersebut kesadaran dannia hilang dan membuat Glen semakin panik.

Glen segera menggendong dannia dan menghentikan taksi. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Glen terus menghubungi ponsel abun. Tapi tetap tak ada balasan dari abun. Glen menyesal karena telah meninggalkan dannia sendirian. Seharusnya ia mengikuti kata hatinya dan menemani dannia hingga abun datang menjemputnya.

"Paak bisa cepetan gak bawa mobilnya. Ini teman saya sekarat!!!!!!" Bentak Glen pada supir taksi

"Maaf den. Tapi jalanannya licin karena hujan. Saya takut nanti terjadi apa apa"

"Saya bakal bayar bapak sepuluh kali lipat asal bapak cepetan bawa mobilnya"

"Ba... Baik den"

Taksi yang ditumpangi Glen dan dannia melaju cepat membelah jalanan ditengah dirasnya hujan. Sungguh, Glen tidak akan memaafkan dirinya sendiri bila terjadi sesuatu pada dannia.

***
Hujan telah berhenti. Langit yang sempat mendung pun telah kembali cerah. Saat sedang asik berbincang dengan Jean dan abun, raga mendapat telfon dari zahra

Tanpa pikir panjang raga langsung mengangkat telfonnya. Suara yang pertama kali ia dengar adalah suara isak tangis zahra

"Ra, kamu kenapa?? Kok nangis??" Tanya raga yang sudah mulai khawatir jika zahra kenapa napa

"Aku gapapa ga. Tapi dannia masuk rumah sakit. Dia kritis gaa..."

Tubuh raga seketika menegang. Ia menatap abun yang kini juga sedang menatap nya.

"Abun sekarang lagi sama aku. Kamu share alamat kamu ke aku sekarang, 5 menit lagi aku sama abun sampai. oke"

Raga mematikan telfonnya lalu mengusap wajahnya kasar. Abun yang penasaran segera menanyakan apa yang terjadi

Marriage With Ketos [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang