CHAPTER 3

1.8K 82 1
                                    

"Kakak gak perlu jemput aku besok"

Preston menyandarkan dirinya "kau ini kita serius serius berbicara malah nyasar kesitu" dengan helaan nafas lelah

Lars memainkan jarinya "aku gak tahu harus reaksi kayak gimana"

"Ya udah bilang aja kamu juga cinta sama aku. Susah"Preston menyentuh pinggang Lars dan mengusap nya "gapapa aku tahu kok aku tahu kamu jadi dipikirin dulu aja"

Lars menggumam "aku tidak bisa kak" Preston akan patah hati tahu Lars bukan seorang wanita

Preston melirik Lars "aku bilang pikirkan dulu aku tidak mau jawaban sekarang kau hanya akan menyakiti ku jadi pikirkan dulu sayang" membelai rambut Lars lalu mengecup dahinya sayang "dipikir dulu ya aku nunggu jawaban mu"

Lars tersenyum "beli aja drive thru kita makan disini aku mau ayam"

"...mau ke rumah ku??"

Lars terdiam lalu terkekeh "aku hari ini ada urusan sama kakak kakak"

"Ya udah"

"Uhh cantiknya"Preston membukakan pintu mobil untuk Lars dengan senyuman untuk kakak kakak nya

"Makasih kak"

Setelah kepulangan Lars yang mendapat omelan marah dari kakak kakak nya karena pulang sangat larut semalam

Lars memutuskan untuk tidak masuk kuliah paginya karena ketiduran. Lelah. Lars lebih baik tentang bagaimana dia menghancurkan keluarga Bever saja

Hahh keluarga yang merepotkan

Bever adalah salah satu keluarga yang sangat dibenci Lars tentu dia memiliki alasan salah satunya adalah membunuh ayah ibunya walau tidak bisa dibilang membunuh karena itu orang lain tapi Bever salah satu yang terlibat

Preston tersenyum melihat penampilan Lars "kamu cantik"

Lars terkekeh "makasih kakak hebat juga pilihin aku dress" menepuk kedua pundak nya sendiri "apalagi yang terbuka begini" strapless dress berwarna putih yang hanya menutupi 1/3 paha nya

"Iya dong"memperhatikan bagaimana dada Lars terbentuk, pinggang kecilnya, paha nya yang tebal, garis leher yang indah "aku bahagia ya" Lars mengernyit tidak paham "gapapa"

"Hishh kan kakak lihat lihat aku ganti deh"berniat untuk beranjak turun karena Preston belum menjalankan mobilnya

Preston menjalankan mobilnya tiba tiba "kamu cantik, sexy aku ini laki laki bisa apa kalo ada perempuan kayak kamu ini disamping ku" horny!!

"Makasih"Lars menepuk dada Preston "kakak tampan, keren" mengecup pipi Preston cukup lama

Preston meneguk ludah nya "Lars udah"

"Kakak gak suka??"

"Suka tapi...dadamu itu loh kena lengan ku aku bisa kelepasan"Preston mengusap dadanya mencoba untuk tenang dan sabar

Lars menggunakan strapless putih, siletto berhias berlian, baguette bag

Preston menatap dada Lars cukup lama lalu tersenyum "terima kasih" canggung saja tiba tiba karena Preston yang bodohnya jangan ditanya "uhm nanti aku malah kelepasan" memberikan jaket nya pada Lars

"Enggak kok"melipat jaket Preston lalu menghirup aromanya "aku suka aroma kakak" kata Lars

Menjalankan mobil dengan kecepatan dirata rata sedikit pelan setelah lampu menunjukkan warna hijau "kamu jangan dikuncir gitu rambutnya"

"Kenapa??"tanya Lars melepas kuncir rambutnya

"Cantik kan gak lucu kalo aku bener bener kelepasan"Lars lupa juga jika dia bukan perempuan dia malah memberi jalan "pake jaket nya"

"Iya iya"jaketnya mengeluarkan aroma Preston "kak Talia ikut nanti??" Preston menggumam "gitu ya??"

"Gapapa biar aja"menggenggam tangan Lars "ngapain kamu tadi gak masuk kelas??aku cari kemana mana tambah lagi kamu yang tak bales chat aku" Beralih pada paha Lars yang sudah Preston duga terasa sangat lembut dan...apa harus dideskripsikan??

"Aku ketiduran"Preston tertawa membuat Lars juga tertawa "salah kakak apalagi aku baru dapet tugas project individu repot jadinya aku gak tahu apa apa" dia masih dalam zona balas dendam dengan teman teman nya

"Tanya temen temen mu"Lars mendengus "masih bertengkar??"

"Kita nggak bertengkar cuma lagi rencana balas dendam aja"Lars menatap tangan Preston yang ada dipahanya "kak" lirih nya

Preston melirik sekilas "apa??"

Lars menyentuh paha Preston membuat Preston sedikit terkejut dengan usapan terus keatas dan dengan sengaja mengusap barang Preston lalu tangan lainnya meremas tangan Preston dipahanya

"Amhh"menggeram lembut di telinga Preston

"Sayang jauh jauh aku bisa-"

Lars tersenyum "kakak hard" mengecup barang Preston yang sudah sesak rasanya didalam sana "gak mau ngomong dulu??...bibir mu aku mau"

Preston memarkirkan mobilnya didepan supermarket yang ada "kamu serius??"

Lars melepas jaket nya "aku buktiin" mengecup bibir preston cukup lama hingga berubah menjadi lumatan lumatan kecil "mmhhh"

Preston menekan tengkuk Lars tak lupa tangan nya bermain dengan pantat Lars juga pahanya

Tak lama keduanya melepas ciuman mereka "your breast is big" besar untuk ukuran pria

"Kak"panggil Lars "bicara mu...sudah melantur"

Preston terbelalak "oh-oh!!ya hahahahaha" lalu terdiam menyentuh perut Lars "boleh lanjut??"

Lars mengernyit "kak...kakak jalan yang lain menunggu" Lars lakukan itu supaya Preston menjauh dari nya atau dia yang menjauh tapi...gagal ya ternyata. Menyadari kebodohannya sendiri

Preston mendengus "apa ini berarti kita sepasang kekasih??"

Lars membuka mulutnya tidak mengerti, tidak paham, tidak percaya dan menyadari bahwa dia sungguh sangat bodoh. Dia pikir Preston akan jijik dengan perempuan penggoda tapi ternyata tidak

"Lars??"mengusap lembut paha Lars "pikir baik baik ok??" Lars malah menggumam menjawab lalu menangis sekencang kencang nya dalam hati menyadari apa yang baru dia lakukan "maaf membuat mu tidak nyaman"

"Tidak itu...aku yang harus nya minta maaf"atas kebodohannya "maafkan aku"

"Tak apa aku malah akan senang kau lakukan lebih"Preston menatap dalam dalam mata Lars "kenapa kau lakukan itu??" Menunjuk barang nya

Lars mengalihkan perhatian nya "kak Talia gak salah...aku emang kerja di club apalagi aku yang punya" jika Lars berkata begini mungkin Preston akan menjauh karena jijiknya

Preston menyisihkan rambut Lars dibalik telinga nya "terus??kamu udah gak perawan??" Lars menatap Preston dengan mata berkaca dan kembali mengalihkan perhatian "sayang" the fuck dia masih panggil sayang sayang membuat air mata Lars kembali masuk kedalam. Tidak ada gunanya "makasih udah bilang seenggaknya aku tahu dari mulut kamu sendiri ketimbang dari orang lain"

"Kakak gak jijik sama aku??"

Preston mengecup pundak Lars "enggak malah makin sayang aku sama kamu" melepas kalung Lars dan memindah cincin tersebut dijari manis sang kekasih "dapet yang pengalaman"

Ahh Lars benar benar mengacaukan semuanya

"Jadi kalo aku gak pengalaman kakak gak mau??"Preston diam membuat Lars kembali menyesal dia mengatakan bekerja di club harusnya bekerja di surga saja biar tidak ada pengalaman selamanya. Pengalaman hidup

"Bukannya aku gak suka tapi masa aku harus ngajarin kamu blowjob, thighjob, handjob dan semacem itu"

Black it!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang