CHAPTER 10

597 27 0
                                    

"Kak Preston"Preston menoleh "hai~" mereka menatap gadis tersebut lalu terbelalak

"Apa??"balas Preston dengan wajah jijiknya

"Ehehehh"anjay anak ini mereka kira kenapa "aku baru aja masuk kesini" menggenggam tangan Preston dengan senyum nya "anter aku keliling"

Lars balas tersenyum "bisa tolong jangan begini??" Melepas tangan gadis tersebut dari Preston

"Apasih kau?!"Rifa memukul tangan Lars dan kembali menggenggam tangan Preston "jijik kau sentuh sentuh dasar plastik"

Preston tersenyum pada Lars yang tentu Lars balas "mau pulang sekarang aja??" Mereka sudah keluar dari kelas 2 jam lalu

"Sama aku aja sayang"Risa mengecup pipi Preston membuat mereka sangat terkejut "siapa sih dia itu baju buluk macam begitu"

"Daripada situ body kayak banci perempatan aja mulut nyerocos ngatain orang"balas Sena memberi jari tengah nya pada Rifa

"Dih apasih bagusan body aku" melihat penampilan Lars dari atas kebawah "itu brand pasti palsu semua"

Preston mengernyit "sayang tadi tuh waktu aku kelas saham perusahaan naik" Preston mengusap rambut Lars "bawa temen temen mu juga, kalian juga ikut" menoleh ke Rifa dengan datar dan tajam nya "kita ke Channel, Dior semau mu"

Lars terkekeh "udah" mengusap punggung Preston memintanya untuk tidak melanjutkan

"Kudenger juga Victoria ngeluarin kalung baru yang mungkin cocok buat kamu"Preston ini mau merendahkan, sombong atau bagaimana "kamu kan cantik gak kayak badut warna warni disebelah aku" mereka menahan tawa "jadi apa aja cocok"

"Udah"Lars tersenyum pada Rifa

Rifa berdecih "burik" mengibaskan rambut nya diwajah Preston "cantik aku tuh pake baju gini"

"Yang pinjem bentar"menarik kuncir kuda Lars dan mengibaskan nya diwajah Rifa "nanti ke salon ya rambut mu yang bagus ini jadi BURIK!!" Tawa mereka pecah begitu saja

"Hahh wajah tebel bedak dibilang cantik"

Preston menggebrak meja "nanti aku cariin tutor make up buat mu kan sekali sekali juga aku pingin lihat kamu gimana kalau pake make up ok??sekalian nanti beli make up kamar mu isinya cuma tulisan 'natural natural' gitu doang bosen aku kamu beli lah tulisan yang 'fake fake' gitu seneng aku sayang"

Rifa mendengus dengan pukulan nya dimeja "apaan sih Lars brengsek!!"

"Heh!!babi kau ya Lars gak ngapain ngapain kau mau bertengkar dengan ku?!"Saufa memberi jari tengah nya pada Rifa

"Apasih kau burik!!"balas Rifa

Saufa mendatarkan wajahnya "burik jidat mu lapangan bola!!aku nih pake skin care macam orang gila kau katai burik?!wajah kau yang gak ada bedanya sama trotoar kena tai babi ngomong burik ke aku yang seenggaknya mulus nih muka!!burik mulut mu brindilan!!" Menggeplak kepala Rifa sekencang mungkin "aku nih ngabisin uang buat skin care aku macam jual ginjal kau katai burik?!aku buat rendang hati kau baru tahu rasa kau!!"

"Ngeri"bisik Araise

"Mata kau yang ditumpuk sama bedak tuh pelototin sampe lepas dari tempatnya!!kau bilang burik wajah aku gak tahu list laki laki yang udah kutolak?!jidat kau itu burik goblok!!" Saufa menusuk nusuk jidat Rifa tanpa ampun "pantes aja nih kampus gak ada menang menang nya main bola kalau lapangan nya kau bawa bawa kemana mana!!otak kau burik!!"

"Udah oy"Aren memasukkan sebatang permen kemelut Saufa yang langsung membuatnya diam "jaga mulut mu kau itu siapa??"

"Rifa"melirik sinis Lars "aku ini orang paling kaya"

Lars mengernyit "pantas kau sentuh sentuh suami ku" mereka membuka mulut tidak percaya mendengar ucapan Lars dan Preston yang tersenyum bangga

Talia menghela nafas berat "mau liburan??" Tanya nya tiba tiba

"Ayolah bosen juga lama lama"

BRAKK

Mereka mematung melihat Rifa menarik handle pintu mobil Preston hingga lepas dari tempat nya

"Astaga"gumam Lars

"Kau breng-"Lars menepuk dada Preston "apa??sayang dia merusak mobil-aku baru beli itu kemarin buat jalan jalan sama kam-ck sial kau"

BUAGHH

Preston menendang perut Rifa hingga tersungkur kesakitan "sangking kaya kau sampai tidak tahu cara buka pintu mobil?!kaya bentuk apa kau?!" Lars menggenggam tangan Preston

"Udah"menatap Rifa dengan datarnya "minta tolong kalau tidak tahu" membawa Preston ke mobil nya

"Aku yang bawa"kata Preston melihat Lars berniat memasuki bangku pengemudi "sial anak itu" membanting pintu Lars kencang

"Lars dia gapapa??"Lars mengangguk menjawab Sena

Lars duduk dengan satu kakinya masih diluar "kamu gapapa??jangan marah marah kasihan loh itu Rifa" 

"Itu mobil mau aku buat jalan jalan sama kamu!!dia kalo emang orang kaya harusnya tahu cara buka pintu gimana!!meskipun supir nya atau bodyguard atau siapapun yang bukain pintu dia harusnya tahu!!"

Lars mengusap pipi Preston "udah" mengecup pipi Preston membuat teman teman Preston bersorak dari luar mobil

"APASIH?!GANGGU MOMEN!!"diamlah mereka mendengar bentakan Preston "cepet masuk sayang"

"Anterin Rifa dulu ke rumah-"

"Gak perlu ayo udah jalan aja"

Seperti yang dikatakan Preston tadi di kantin. Dia membawa mereka ke mall  untuk berbelanja tentu pulang kerumah masing masing dulu untuk berganti pakaian

Preston dan Lars satu rumah sekarang di rumah yang Preston beli sendiri tentu Lars juga memberi uang untuk berbagi supaya tidak Preston saja yang berjuang. Lars juga harus berjuang

Lars menggunakan wrap dress berwarna mocha yang menutupi 1/4 paha nya dengan messy bun dan saling bag abu abu juga sneakers abu abu

Preston menggunakan kemeja mocha, celana abu abu dan jas abu abu tapi Preston adalah Preston jadi barang barang nya dia berikan pada Lars

Preston menatap Lars dalam dalam "kamu ini bisa nggak usah cantik gitu??"

"Kamu gak suka aku cantik??"

"Ya kan aku makin sayang kamu juga nanti malah dilirik orang"keduanya beranjak masuk kemobil mereka "udah tahu pacar nya ini bukan orang sabar masih aja cantik cantik begitu"

Lars terkekeh "ya udah aku ganti??" Preston menggeleng "terus??"

Preston mengecup bibir Lars "gitu aja" menggenggam tangan Lars dan mulai menyalakan mobil "nanti aku mau ngomong sebentar sama temen aku kasih kamu uang terus cari sendiri ya" kata nya ditengah tengah perjalanan keheningan mereka

Lars menatap Preston sejenak dan menggumam menjawab

Lars tidak pernah menyentuh handphone nya ketika mereka sedang berdua saja untuk menghargai waktu tapi jika dibutuhkan dia akan sentuh

"Jawab yang bener"Preston mengecup punggung tangan Lars cukup lama

Lars bersandar "aku nih jalan sama kamu cari cinta nya, biar dapet sayang nya bukan uang nya" Preston tersenyum mendengar itu

"Ya udah nanti cari sama sama "

Black it!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang