"Yang!!"teriak Preston dari lantai bawah
"Bentar aku masih ganti"balas Lars
Preston mendengus "kalian sudah punya istri jadi jangan lirik lirik punya ku" mereka terkekeh membuat Preston menggeleng dan mendengus "aku serius"
Tak seberapa lama Lars turun "apa??" Mengernyit melihat Preston ada tamu sedangkan dia hanya pakai tank top crop dengan hot pants
Preston menarik pelan lengan Lars untuk duduk disamping nya "mereka teman kolega ku dan kau tahu mereka yang di arena balap itu" Lars tersenyum "Samuel, Larry, Chester dan Ken"
"Lars"mereka tersenyum dengan tatapan kemana mana pasalnya dada Lars terlihat, pantatnya, pahanya, perutnya, pinggangnya
"Kau terlihat sangat muda"kata Chester
Preston mengangguk "umur 18 tahun benernya cuman dia yang paling muda di keluarga dia naikin jadi 19 tahun" mereka tertawa
Larry memuakkan kedua alisnya "ulang tahun bareng ya??" Preston mengangguk "enak dong kalo gitu"
Lars terkekeh dia menggenggam tangan Preston "aku permisi dulu"
"Kalian mau minum apa??"Tanya Preston
"Jus semangka"
Preston melangkah masuk dengan Lars kedapur "kamu gak bilang ada temen mu mau kesini aku kan bisa pake baju yang lebih sopan"
Preston mengusap pinggang Lars "kamu cantik" mengecup dahi Lars cukup lama
"Kamu kan jarang lihat aku pake crop top"Lars mulai bergerak membuatkan teman teman Preston jus
Preston menatap Lars dari atas hingga bawah tidak ada hentinya "jangan ganti ya kamu cantik aku suka gitu aja gapapa"
Lars berbalik menatap Preston "makasih" mengecup bibir Preston "udah sana nanti aku bawa kedepan"
Preston menampar pelan pipi pantai Lars lalu mendudukkan diri seperti semula "sexy kan??"
Samuel mengusap wajahnya "seger bego darimana dapet kayak dia??" Preston mengedikkan bahunya acuh "serius Pres dia cantik"
Ken menghela nafas lega "situ kan suka main ranjang cocok sama dia yang bodynya wow gitu" Preston tertawa "apalagi itu" menunjuk dadanya mendapat anggukan yang lain "pinter balap lagi"
Preston menghisap rokoknya "inget dia bisa mukul laki laki??jadi jangan coba coba pegang pegang dia, kalau yang istri bisa bikin laki laki sekarat di rumah sakit apalagi suaminya" mereka terdiam setelah nya
Chester menyalakan rokoknya "pantes disini pake lift istri nya udah kayak berlian"
"Pinter"balas Preston memberi ibu jari nya dibalas dengan jari tengah "yang!!" Lars datang menghampiri "temen ku yang lain bakal dateng siapin makan bisa??"
"Mau makan apa??"Preston menatap teman teman nya "sekalian belanja"
Mereka berebut "sama aku" kata mereka saling saut
"Heh!!ada suami nya loh disini-"
"Serah Pres"mereka masih saja berebut siapa yang akan mengantar
Lars mengernyit "aku bisa pergi sendiri" Preston menggeleng "kenapa??"
"Gak ada yang jaga"Preston memberi dompetnya pada Lars
"Aku mau ke supermarket Allen"biar dapat gratisan mereka kan sahabat "aku berangkat sendiri aja" sahabat harus saling memberi gratisan kalau Allen tidak memberi ada Erza dengan hati bersih nya
Preston mendengus "ya udah aku ambil jaket" beranjak pergi kecloset miliknya dan Lars yang ada di lantai bawah
Lars berniat menyusul sebelum mendengar ketukan di pintu rumah nya "ya??" Membuka pintu menampilkan beberapa pria menatap nya dengan tatapan datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Black it!!
Short StoryGay Ini boys x boys Homophobic silahkan menjauh Lars, seorang mafia muda Preston, seorang pecinta muda Hanya mereka di dunia sempit ini dan berbagi kehidupan pahit satu sama lain